
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Stabilitas sektor jasa keuangan di Kalimantan Timur (Kaltim) masih stabil di tengah guncangan ketidakpastian global. Sejalan dengan kondisi jasa sektor keuangan di Kaltim stabil tercermin dari sektor perbankan dan NPL cukup terjaga di angka 1,65%, tren NPL yang menurun hingga di angka 1,08%. Selain itu, tren kredit Perbankan di Kaltim tumbuh sebesar 8,57% (yoy) pada Desember 2024.
Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, dalam rilisnya yang diterima Niaga.Asia, hari ini (2/2/2025), seusai menyelenggarakan Rapat koordinasi Rapat Koordinasi Pimpinan Bank Indonesia, bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Perbankan Samarinda 2025 hari Jum’at tanggal 31 Januari 2025 di Ruang Maratua, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim.
Rapat koordinasi Rapat Koordinasi Pimpinan bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Perbankan Samarinda 2025 merupakan kegiatan strategis sinergi dan penyelarasan tujuan dalam pengembangan ekonomi daerah serta dalam melakukan literasi, edukasi serta inklusi keuangan, mengingat salah satu sektor pendukung ekonomi Indonesia adalah sektor perbankan.
Menurut Budi, jika dilihat dari 5 Sektor utama penyaluran kredit perbankan di Kaltim berdasarkan lokasi bank adalah Pemilikan Peralatan Rumah Tangga sebesar 21,15%, Pertanian, Perburuan dan Kehutanan sebesar 15,22%, perdagangan besar dan Eceran sebesar 14,54%, Pertambangan dan Penggalian sebesar 9,84%, serta Pemilikan Rumah Tinggal sebesar 9,11%.
“Jika dilihat berdasarkan lokasi proyek adalah Pertambangan dan Penggalian sebesar 21,55%, Pertanian, perburuan dan Kehutanan sebesar 18,41%, Pemilikan Peralatan Rumah Tangga sebesar 10,96%, Perdagangan Besar dan Eceran sebesar 10,69%, industri pengolahan sebesar 8,46% serta konstruksi sebesar 6.18%,” imbuhnya.
Pada bagian lain Budi juga menambahkan, Rakor juga dilanjutkan dengan dengan diskusi program kerja yang dapat disinergikan dalam setahun kedepan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, OJK Kaltim Kaltara dan Perbankan.
“Dengan adanya diskusi ini, banyak peluang dan potensi kerja sama yang dapat disinergikan untuk mencapai tujuan yang lebih masif dengan cara yang lebih efisien,” paparnya.
Tindak lanjut dari kegiatan Rakor dan diskusi adalah komitmen kesepakatan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur dan OJK Kaltim dan Kaltara dalam penguatan literasi dan edukasi (inklusi keuangan, pelindungan konsumen, Cinta Bangga Paham Rupiah dan keuangan digital) yang dilakukan secara kolaboratif dan masif, mendorong inovasi digitalisasi pembayaran.
Selain itu mendorong peningkatan akseptasi pembayaran digital serta sinergi dan kolaborasi peningkatan akses pembiayaan umkm dan ketahanan pangan dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Sebagai bentuk membangun kepedulian sosial, pada hari yang sama BI Kaltim bersama BMPD dan PMI menyelenggarakan Aksi Donor Darah “The Power of We” yang diikuti oleh pegawai Bank Indonesia, OJK, dan Perbankan Samarinda.
Sebanyak 213 orang pendaftar dan berhasil diperoleh 152 kantong darah. Diharapkan dari kegiatan ini dapat membantu memenuhi kebutuhan stok darah di PMI kota Samarinda sehingga dapat digunakan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Ke depan, sinergi dan kolaborasi antara Bank Indonesia, OJK, dan perbankan akan terus diperkuat untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang stabil, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan langkah bersama, kita wujudkan masa depan keuangan dan ekonomi yang lebih kokoh dan berdampak luas untuk masyarakat,” demikian Budi Widihartanto.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: BI Kaltim