Surat Terbuka Keluarga ke Jokowi Soal Kematian Serda Herdi Asal Kukar di Makassar

M Sahrani saat membacakan surat kepada Presiden Joko Widodo hingga Ketua DPR RI Puan Maharani saat konferensi pers di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin 1 Mei 2023.(niaga.asia/Saud Rosadi)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Keluarga Serda M Herdi Fitriansyah menyampaikan surat terbuka terkait kasus kematian Serda Herdi. Surat itu meminta agar TNI transparan mengusut sebab kematian almarhum.

Surat itu di antaramya ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Ketua DPR RI Puan Maharani.

“Dari 14 April 2023 sampai sekarang, kami tidak mendapatkan kejelasan terkait sebab kematian anak, saudara kami, Serda M Herdi Fitriansyah di tempat tugasnya di Batalion Yonarhanud Makassar,” kata M Sahrani, 63 tahun, kakek dari Serda Herdi, mengawali surat itu saat konferensi pers di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Senin 1 Mei 2023.

Sahrani mengungkap sederetan pertanyaan dalam surat itu. Pertama, ketika jenazah meninggal karena bunuh diri, gantung diri pada 14 April 2023, kemudian tiba di Kalimantan Timur pada 15 April 2023, ada banyak kejadian dirasakan keluarga sangat janggal.

BACA JUGA :

Keluarga Minta TNI Transparan Ungkap Sebab Kematian Serda Herdi Asal Kukar di Makassar

“Ketika penjemputan di Bandara Balikpapan, oknum kesatuan Yonarhanud meminta ambulan desa kami utk jemput jenazah di bandara Balikpapan. Setahu kami, menurut kami, ketika ada anggoya TNI meninggal dunua, ada pengawalan dari TNI dan disediakan ambulan dari kesatuan TNI,” ujar Sahrani.

“Namun kami keluarkan jenazah dari petinya, banyak luka lebam, kami rasakan dugaan penganiayaan. Sampai detik ini, tidak ada selembar surat pun terkait fakta sebab meninggalnya Serda Herdi. Perkembangan terkait hasil autopsi, kami pihak keluarga juga tidak mendapat informasi,” Sahrani menambahkan.

Sahrani juga menyanpaikan dalam surat keluarga itu, sampai detik ini juga, keluarga belum menerima barang-barang dan alat pribadi milik almarhum Serda Herdi.

“Sampai detik ini kami kebingungan dan tidak tahu mengadu kemana terkait perkembangan informasi penanganan almarhum. Kami tidak bisa mengakses, dan dapatkan informasi sebab meninggalnya almarhum,” terang Sahrani.

Ayah dan Ibu kandung Almarhum memperlihatkan foto almarhum Serda M Herdi Fitriansyah saat konferensi pers di Tenggarong, Senin 1 Mei 2023 (niaga.asia/Saud Rosadi)

‘Kami mohon perlindungan dan bantuan Bapak Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, Kasad, Kapolri, Ketua DPR RI. Di mana dari 14 April sampai sekarang kami tidak mendapatkan kejelasan sebab meninggalnya almarhum Serda Herdi,” ungkap Sahrani.

Sahrani pun juga agar keluarga mendapatkan keadilan.

“Kami keluarga besar, memohon dengan sangat Bapak Presiden, pimpinan aparat penegak hukum, menolong kami agar keluarga kami mendapatkan keadilan seadil-adilnya. Saya mohon Bapak Presiden, kami orang tidak mampu. Kami mohon dibantu, tegakkan hukum seadil-adilnya,” harap Sahrani.

Hatta Ardiansyah, 59 tahun, sempat mengungkap keinginan anaknya, Serda M Herdi Fitriansyah, sebelum meninggal dunia Jumat 14 April 2023 lalu, dalam komunikasi WhatsApp Messenger.

“Saya sedih sekali, sakit sekali hati saya. Ternyata banyak luka-luka lebam di badan anak saya. Kalau boleh memilih, saya lebih baik dikirim tugas di Papua saja. Itu kata anak saya waktu awal puasa kemarin,” kata Hatta Ardiansyah kepada wartawan.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: