Swiss akan Bawa Investor Jajaki Kerja Sama Bangun IKN

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono saat memberikan paparan pembangunan IKN, Rabu 8 Februari 2023 (handout/Tim Komunikasi Otorita IKN)

NUSANTARA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Swiss berencana membawa investor di negaranya untuk menjajaki kerja sama dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Sepaku, Penajam Paser Utara. Itu terungkap dalam kunjungan Duta Besar Swiss Olivier Zehnder ke kantor Otorita IKN (OIKN) di area hunian pekerja konstruksi IKN Nusantara, Rabu.

Kunjungan Olivier Zehnder, juga bersama Head of Asia Pacific Kementerian Luar Negeri Swiss Heinrich Schallenberg. Kedatangan Duta Besar Swiss ke IKN itu didampingi oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Indonesia Umar Hadi.

Umar Hadi menerangkan, pemerintah Swiss ingin datang langsung ke lokasi serta melihat pembangunan IKN.

“Pemerintah Swiss merupakan mitra baik kami, mereka juga ingin melihat kerjasama apa yang bisa dilakukan terkait pembangunan IKN,” kata Umar Hadi, dikutip niaga.asia dalam keterangan tertulis, Kamis.

Kepala OIKN Bambang Susantono menyambut baik kedatangan pemerintah Swiss ke IKN.

“Tentu kami sangat senang, seeing is believing,” kata Bambang Susantono, di mana dalam kesempatan itu didampingi para pejabat OIKN di antaranya Wakil Kepala OIKN Dhony Rahajoe, Sekretaris OIKN Jaka Santos, Deputi Bidang Pengendalian Lingkungan Hidup dan SDA Myrna A. Safitiri dan Juru Bicara OIKN Diani Sadiawati.

Bambang Susantono menjelaskan posisi IKN nantinya akan menjadi pendorong ekonomi dua kota besar terdekat yakni Balikpapan dan Samarinda.

“Jadi seperti segitiga ekonomi, Nusantara akan berkembang bersama dua kota tersebut,” ujarnya Bambang Susantono.

Tujuannya, lanjut Bambang Susantono, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan naik dan pada 2045 Indonesia akan menjadi negara dengan penduduk yang memiliki penghasilan tinggi (high income countries).

Bambang Susantono menjelaskan ada sembilan penggerak ekonomi Nusantara, di antaranya kawasan inti pemerintahan (6,671 ha), Pusat Ekonomi dan Finansial (IKN Barat – 17,206 ha), Kawasan Energi Baru Terbarukan (IKN Selatan – 6,753 ha), Kawasan Wisata (IKN Timur – 9,671 ha, Kawasan Pendidikan (IKN Utara – 12,607 ha), Pusat Penelitian dan Inovasi (IKN Timur – 3,720 ha).

Pemerintah Swiss berencana membawa investor asal negara mereka untuk menjajaki kerja sama pembangunan IKN (handout/Tim Komunikasi Otorita IKN)

Diterangkan Bambang Susantono, Nusantara dibangun dengan konsep Forest City. Ini merupakan langkah Indonesia untuk melakukan mitigasi perubahan iklim. Sebesar 65% wilayah IKN Nusantara akan menjadi hutan tropis melalalui reforestasi, sebesar 10% menjadi area taman, dan produksi pangan dan 25% untuk area kota.

“Tujuannya Nusantara akan menjadi carbon-neutral city pada 2045,” katanya.

Bambang Susantono juga menyampaikan ada banyak peluang investasi di IKN, seperti jalan tol, ekosistem kota pintar, low carbon energy, pengembangan bandara Sepinggan serta ekowisata.

“Saat ini sudah ada tiga investor yang siap masuk untuk membangun hunian bagi aparat sipil negara, dan ada 90 investor yang sudah menandatangani LOI (Letter of Intent),” katanya.

Sementara Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder mengatakan kekagumannya dengan rencana dan visi serta misi IKN. Mereka juga sangat antusias dengan konsep IKN terutama sebagai Forest City.

Zehnder juga mengungkapkan ketertarikannya untuk menjajaki kerjasama di berbagai bidang, terutama kerjasama ekonomi terkait pembangunan IKN.

“Saya akan membantu untuk membawa pengusaha kami ke IKN,” kata Zehnder dalam kesempatan itu.

Selain itu, menurut Zehnder, pemerintah Swiss juga siap melakukan transfer pengalaman untuk penguatan di bidang pendidikan termasuk di sektor wisata.

“Kami punya banyak akademisi, peneliti juga korporasi yang memiliki keahlian untuk membantu IKN, setelah kunjungan ini tentu kami akan segera menindaklanjuti,” demikian Zehnder.

Dalam kunjungannya ke IKN, rombongan Duta Besar Swiss juga berkeliling melihat berbagai perkembangan pembangunan di IKN. Seperti diketahui, hunian pekerja konstruksi (HPK) sebanyak 9 tower dari 22 tower sudah siap digunakan. Di area itu juga dilengkapi berbagai fasilitas mulai dari masjid, klinik hingga tempat makan.

Sumber : Tim Komunikasi Otorita IKN | Editor : Saud Rosadi

Tag: