Taksi Terbang Diuji Coba di Samarinda, Moda Transportasi Cerdas IKN di 2030

Taksi terbang dari Hyundai yang diuji coba terbang di Bandara APT Pranoto Samarinda, Senin 29 Juli 2024. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) sukses menguji coba sky taxi atau taksi terbang di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda, Senin 29 Juli 2024. Tidak ada kendala dalam uji coba perdana itu.

Taksi terbang pabrikan Hyundai Motors Company dan Korea Aerospace Research Institute (KARI) ini, akan digunakan sebagai moda transportasi cerdas di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengatakan, taksi terbang yang diuji cobakan hari ini, merupakan pesawat udara tanpa awak (PUTA) dengan nama Optionally Piloted Personal Air Vehicle (OPPAV) berkapasitas 5 orang, yang terdiri dari 1 pilot dan 4 penumpang.

“Uji coba pesawat sky taxi hari ini bersifat Proof-of-Concept (PoC) tanpa awak dan tanpa penumpang. Ini masih berbentuk blue concept,” kata Ali, ditemui di hanggar Bandara APT Pranoto Samarinda.

Menurut Berawi, pengoperasian taksi terbang ini masih perlu kajian teknis lebih lanjut dari sisi keamanan, kelayakan dan kajian lain termasuk kajian teknologi, ekonomi, lingkungan, sosial, telaah hukum serta kajian infrastruktur.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi (tengah) saat memberikan keterangan kepada wartawan di hanggar Bandara APT Pranoto Samarinda, Senin 29 Juli 2024. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Tujuan dilakukannya uji coba taksi terbang ini, untuk memenuhi syarat-syarat interoperabilitas, dan membuktikan kelayakan terbang dari taksi terbang ini sebelum digunakan di IKN.

“Uji coba hari ini berjalan lancar dan baik. Ini prototype (rancangan awal) dari sky taxi Hyundai,” ujar Berawi.

Penerbangan ini dilakukan dengan kecepatan 50 km/jam, dengan ketinggian hingga 50 meter. Rutenya spesifik atau flight path yang membentuk angka 8 yang mengelilingi hanggar Bandara APT Pranoto Samarinda.

“Penerbangan dilakukan selama 10 menit. Jadi naik ke atas, kemudian ke arah sisi barat, kemudian landing ke bandara,” terang Berawi.

Berawi optimistis, taksi terbang ini ke depan dapat beroperasi secara komersial, sebagai moda transportasi cerdas di IKN pada 2030 mendatang. Namun untuk tarif menaiki taksi terbang ini masih akan dibahas lebih lanjut.

“Ini worth it pada investasi kita. Target kita ke depannya Indonesia tidak hanya dijadikan sebagai market, tapi produsen dan konsumen ke depannya. Ini adalah bukti nyata komitmen kita untuk mengembangkan teknologi transportasi masa depan,” jelas Berawi.

Taksi terbang ini diproyeksikan jadi transportasi cerdas di Ibu Kota Nusantara (IKN) di 2030 mendatang. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

Selanjutnya, Otorita IKN bersama Hyundai akan melakukan uji coba lanjutan PoC tahap kedua, pada tanggal 10 Agustus 2024 di IKN.

“Kami juga bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi peluang industri teknologi masa depan,” sebut Berawi.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Samarinda Rusmadi Wongso menyambut baik uji coba taksi terbang yang dilakukan oleh Otorita IKN di Bandara APT Pranoto Samarinda ini.

“Kita berbicara tentang kebutuhan memodernisasi kota kita. Walaupun tadi disampaikan ini masih uji coba PoC, tapi kita sambut gembira,” kata Rusmadi.

Rusmadi berharap dalam lima tahun ke depan taksi terbang ini sudah bisa dioperasikan secara komersial di IKN.

“Targetnya tadi lima tahun yang akan datang, kawasan IKN tidak lagi memakai jalur darat. Ini luar biasa untuk ke depannya,” ujar Rusmadi.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: