
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemerintah Kota Samarinda membentuk tim khusus penanganan banjir di Samarinda, menggandeng Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan dan Pemprov Kaltim mengatasi masalah banjir yang belum selesai di beberapa titik, salah satunya kawasam Perumahan Griya Mukti Sejahtera (GMS), Kelurahan Gunung Lingai.
Atas musibah banjir yang terjadi di kota Samarinda ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan permohonan maaf kepada warga Samarinda terdampak banjir saat ini, jika merasa programnya ini belum berjalan optimal.
“Kita menyampaikan rasa prihatin dan permohonan maaf kepada warga samarinda, khususnya yang terkena dampak banjir, termasuk pasca banjir,” kata Andi saat konferensi pers di Teras Anjungan Karang Mumus, Balai Kota Samarinda, Kamis 30 Januari 2025.
Andi menerangkan, penyelesaian masalah dan penanganan banjir di kota Samarinda ini memang tidak mudah, dan membutuhkan waktu yang panjang.
Meskipun demikian, Andi memastikan bahwa kondisi banjir tahun ini tidak separah tahun sebelumnya. Di mana tahun ini luas area genangan banjir hanya mencapai 314 hektare.
“Tahun lalu luas area genangan banjir itu mencapai 482 hektare,” klaim Andi.
Menurut Andi, penyebab banjir yang terjadi mulai hari Minggu 26 Januari 2025 lalu, dan menggenangi beberapa kawasan di Samarinda seperti Bengkuring Raya, Griya Mukti dan Pampang ini disebabkan karena curah hujan yang tinggi mencapai 140 milimeter.
Untuk memastikan penangan banjir di kota Samarinda ini berjalan dengan optimal, Pemkot Samarinda akan membentuk tim penanganan banjir bersama Pemprov Kaltim dan BWS, guna membagi peran secara porposional dan mencari solusi dalam pengentasan banjir secara berkelanjutan.
“Kami akan segera membentuk tim dan penandatanganan MoU sebagai bentuk komitmen penanganan banjir,” terang Andi.
Selain itu, Pemkot Samarinda juga akan mempercepat pengerjaan pembangunan tunggul Sungai Karang Mumus, dan melakukan pemeliharaan saluran di Bendung Benanga di Lempake, Samarinda.
“Serta pemeliharaan sungai-sungai lainnya, dan serta pengangkatan sedimen setiap tahunnya,” demikian Andi Harun.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Andi HarunBanjirSamarinda