Tantangan Wujudkan Satu Data dari Faktor Geografis

Pranata Komputer Sub Koordinator Infrastruktur Diskominfo Provinsi Kaltim, Eva Yusefa. (Foto Diskominfo Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pranata Komputer Sub Koordinator Infrastruktur Diskominfo Provinsi Kaltim, Eva Yusefa, mengatakan, sejak dikeluarkannya Perpres Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Perpres Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia, tantangan muncul dari faktor geografis sangat beragam dan luas.

Namun ia menegaskan bahwa pihaknya dalam hal ini tidak bekerja sendiri melaikan melakukan kolaborasi dengan beberapa stakeholder atau pihak ketiga untuk bisa memberikan dukungan dan support berbagai macam infrastruktur yang sudah ada.

“Justru tantangan terbesar adalah di pemanfaatannya. Jangan sampai investasi yang sudah dikeluarkan oleh Pemprov Kaltim ini menjadi tidak maksimal dipergunakan,” ujar Eva Yuseva saat menjadi narasumber Dialog Interaktif di Studio RRI Pro 1 Samarinda, Senin (4/12/2023).

Eva mengakui bahwa permintaan dari Kabupaten/Kota tidak hanya terkait aplikasi, tetapi juga mencakup pertukaran data, termasuk data kependudukan dan data audio-visual.

Dengan demikian, meskipun terdapat kendala geografis dalam pemasangan infrastruktur, Diskominfo Provinsi Kaltim berkomitmen untuk terus menyempurnakan layanan dengan jaringan Fiber Optik (FO), menciptakan efisiensi yang berkelanjutan dalam kinerja Pemerintah.

“Itu menjadi tantangan, sepanjang kami menggelar jaringan Fiber Optik (FO) infrastruktur. Jadi tidak menjadi bagian yang ketika permulaan atau akhir akan selesai, tapi sepanjang kita melakukan layanan layanan itu akan terus disempurnakan,”tandasnya.

Sumber: Diskominfo Kaltim | Editor: Intoniswan

Tag: