
NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Sebanyak 500 penari dari 50 perwakilan instansi pemerintah dan organisasi kemasyarakatan (ormas) di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengikuti latihan tari tradisional Jepin Tidung yang akan ditampilkan pada perayaah HUT Ke-24 Kabupaten Nunukan, 12 Oktober 2023.
Pelatih tari Jepin Tidung, Amaliah, mengatakan, latihan tari yang nanti akan dibawakan secara massal dilaksanakan di Gedung Olahraga (GOR) Sei Sembilan. Tiap instansi pemerintah maupun ormas mengirimkan minimal 10 dan maksimal 20 orang untuk dilatih.
Untuk memadukan antara tarian dan lagu, Pemerintah Nunukan menyiapkan sejumlah pelatih dari yayasan sanggar seni dan guru berpengalaman. Latihan dilaksanakan selama 4 pekan di lokasi berbeda.
“Latihannya tiap hari Jumat, hari ini latihan ketiga, jadi Jumat depan latihan penutup sebelum ditampilkan di acara HUT Kabupaten,” tutur kata Amaliah pada Niaga.Asia, Jumat (29/9/2023).
Penampilan tari Jepin secara massal tahun ini, direncanakan akan dicatatkan di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai peserta terbanyak.
Agar penari terlihat mencerminkan keberagaman atau Bhinneka Tunggal Ika, panitia mengharuskan seluruh penari yang akan tampil selama 7 menit memakai pakaian adat daerah dari Sabang sampai Merauke.
“Semua peserta harus pakai baju adat,” bebernya.
Menurut Amaliah, tari Jepin nantinya ditampilkan setelah pelaksanaan Sidang Paripurna Istimewa DPRD Nunukan dengan agenda Memperingati HUT Kabupaten Nunukan, dihadiri Bupati Nunukan, Wakil Bupati Nunukan, anggota DPRD Nunukan dan undangan lainnya.
Asal Usul Tarian Jepin Nunukan
Gerakan tarian Jepin Nunukan menceritakan sejarah tokoh masyarakat Tidung yang disebut Yaki Bentawol, Yaki dalam bahasa Tidung adalah kakek yang di masa dulunya sakti mandraguna dan memiliki pekerjaan sebagai pemburu.
Menurut legenda masyarakat Tidung, Yaki Bentawol bersama dengan enam saudaranya pergi berburu, namun dalam perjalanan di hutan, dia terpisah dengan saudara-saudaranya. Dalam perjalanan itulah Yaki Bentawol bertemu dengan 7 orang bidadari.
Ceritany, Yaki Bentawol bertemu 7 bidadari yang sedang mandi di sungai, lalu dia mencuri salah satu selendang milik bidadari, sehingga bidadari itu tidak bisa pulang ke kayangan.
Berdasarkan catatan cerita lainnya, Yaki Bentawol yang akhirnya menikah dengan bidadari bernama putri. Pada acara adat Tidung di hari ke 7 diminta orangtuanya untuk mengizinkan istrinya menari.
Orang tua Yaki Bentawol mengambil selendang yang selama ini disembunyikan Yaki Bentawol diberikan kepada putri dan saat itulah putri menari dengan kaki terangkat ke udara hingga menghilang.
Saat ini tarian Jepin Tidung masih ditampilkan pada upacara adat perkawinan bagi calon pengantin suku Tidung sebelum melaksanakan akad nikah. Acara ini dilakukan malam hari dirumah calon pengantin pria ataupun wanita. Tarian jepin mengiringi acara pupuran calon pengantin.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan
Tag: tari jepin