Tarsul, Tradisi Lisan Kutai yang Telah Masuk WBTB

Sabrina tampil memukau ketika melantunkan Tarsul sebagai pembuka rangkaian acara pementasan seni Semarak Pesona Kaltim, di Solo, Desember 2022. (Foto Dok Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Indonesia sebagai negera multi etnis dikenal banyak memiliki warisan budaya yang adiluhung dan tidak hanya dikenal di masyarakat lokal saja, pemilik budaya itu, namun juga menasional hingga internasional.

Banyak warisan budaya itu diakui secara resmi oleh pemerintah menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dan Warisan Budaya Benda (WBB) Indonesia. Bahkan ada di antaranya menjadi warisan budaya dunia. Seperti keris, misalnya.

“Kaltim sendiri telah banyak budayanya yang ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai WBTB atau WBB Indonesia. Satu di antaranya adalah sastra atau tradisi lisan, Tarsul,” kata seniman, Hamdani.

Tarsul bersama beberapa budaya tak benda Kaltim lainnya ditetapkan melalui SK Kemendikbudristek nomor 414/P/2022 tanggal 21 Oktober 2022 sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.

Dijelaskan Hamdani, Tarsul tumbuh dan berkembang di masyarakat Kutai di pesisir Kalimantan Timur yang beragama Islam. Sastra tradisi ini berawal dari syair yang berisi tentang nasihat-nasihat dalam beragama dan kehidupan sosial budaya. Tarsul juga kerap ditampilkan pada saat pembukaan Erau.

“Pada awalnya syair Tarsul diucapkan  begitu saja. Namun pada perkembangan selanjutnya, Tarsul dilantunkan, pengucapannya dilagukan,” ungkapnya.

Tarsul berasal dari dua suku kata ‘tar’ dan ‘sul’. ‘Tar’ berarti kalimat atau bait syair sebagai pengantar (memulai) dan ‘sul’ adalah kalimat atau bait syair sebagai penyusul (balasan). Tarsul adalah syair yang bersusul atau saling berbalas-balasan seperti pantun. Misal nya bait yang pertama menanyakan dan bait yang kedua menjawab.

Seperti ketika mengantar calon mempelai pria ke rumah calon mempelai wanita. Sebelum memasuki rumah maka kedua belah pihak yang mewakili calon pengantin Betarsul dulu. Begini syairnya:

Assalamu’alaikum kami sampaikan

Mengucap syukur kepada Tuhan

Pagi ini ini kami kan datang

Mempelai pria dan juga rombongan

 

Waalaikum salam itulah jawaban

Apa maksud kedatangan rombongan

Kabar nyonya dan tuan-tuan

Silakan masuk tidak ada halangan

 

Tuan rumah kami bertanya

Apakah sudah siap menerima

Kedatangan kami ada maksudnya

Untuk melamar anak perempuan kita

 

Kalau begitu kita  atur acaranya

Silakan masuk ke dalam rumah saja

Urusan baik tak ada hambatan nya

Pernikahan itu sunah Nabi kita

 

Terima kasih kalau  begitu

Jika memang sudah setuju

Izinkan kami masuk lewati pintu

Untuk menuju ke ruang tamu

 

Silakan saja janganlah malu

Sambil kita menuju penghulu

Para saksi sudah menunggu

Akad nikah dimulai jangan ragu-ragu.

Penulis:  Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: