SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Indonesia sebagai negera multi etnis dikenal banyak memiliki warisan budaya yang adiluhung dan tidak hanya dikenal di masyarakat lokal saja, pemilik budaya itu, namun juga menasional hingga internasional.
Banyak warisan budaya itu diakui secara resmi oleh pemerintah menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dan Warisan Budaya Benda (WBB) Indonesia. Bahkan ada di antaranya menjadi warisan budaya dunia. Seperti keris, misalnya.
“Kaltim sendiri telah banyak budayanya yang ditetapkan Pemerintah Indonesia sebagai WBTB atau WBB Indonesia. Satu di antaranya adalah sastra atau tradisi lisan, Tarsul,” kata seniman, Hamdani.
Tarsul bersama beberapa budaya tak benda Kaltim lainnya ditetapkan melalui SK Kemendikbudristek nomor 414/P/2022 tanggal 21 Oktober 2022 sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Dijelaskan Hamdani, Tarsul tumbuh dan berkembang di masyarakat Kutai di pesisir Kalimantan Timur yang beragama Islam. Sastra tradisi ini berawal dari syair yang berisi tentang nasihat-nasihat dalam beragama dan kehidupan sosial budaya. Tarsul juga kerap ditampilkan pada saat pembukaan Erau.
“Pada awalnya syair Tarsul diucapkan begitu saja. Namun pada perkembangan selanjutnya, Tarsul dilantunkan, pengucapannya dilagukan,” ungkapnya.
Tarsul berasal dari dua suku kata ‘tar’ dan ‘sul’. ‘Tar’ berarti kalimat atau bait syair sebagai pengantar (memulai) dan ‘sul’ adalah kalimat atau bait syair sebagai penyusul (balasan). Tarsul adalah syair yang bersusul atau saling berbalas-balasan seperti pantun. Misal nya bait yang pertama menanyakan dan bait yang kedua menjawab.
Seperti ketika mengantar calon mempelai pria ke rumah calon mempelai wanita. Sebelum memasuki rumah maka kedua belah pihak yang mewakili calon pengantin Betarsul dulu. Begini syairnya:
Assalamu’alaikum kami sampaikan
Mengucap syukur kepada Tuhan
Pagi ini ini kami kan datang
Mempelai pria dan juga rombongan
Waalaikum salam itulah jawaban
Apa maksud kedatangan rombongan
Kabar nyonya dan tuan-tuan
Silakan masuk tidak ada halangan
Tuan rumah kami bertanya
Apakah sudah siap menerima
Kedatangan kami ada maksudnya
Untuk melamar anak perempuan kita
Kalau begitu kita atur acaranya
Silakan masuk ke dalam rumah saja
Urusan baik tak ada hambatan nya
Pernikahan itu sunah Nabi kita
Terima kasih kalau begitu
Jika memang sudah setuju
Izinkan kami masuk lewati pintu
Untuk menuju ke ruang tamu
Silakan saja janganlah malu
Sambil kita menuju penghulu
Para saksi sudah menunggu
Akad nikah dimulai jangan ragu-ragu.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim
Tag: Seni