Teater Pilar Menggugat Penguasa di FT-TBK

Para pendukung Teater Pilar dalam pentas ‘Tuha’ di Festival Teater Taman Budaya Kaltim, 19-21 Juni 2023, di Taman Budaya, Samarinda. (Foto Hamdani/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Teater Pilar Samarinda menggugat penguasa yang ingin mengekalkan kekuasaan melalui berbagai cara, tanpa mengindahkan aspirasi dan proses demokrasi.

Teater Pilar menggugat! Bukan dalam demonstrasi di jalanan dan gedung parlemen, tetapi di pentas Festival Teater Taman Budaya Kaltim (FT-TBK), 19-21 Juni 2023, di Gedung Rizani Asnawi, Taman Budaya, Samarinda.

Pada FT-TBK itu Teater Pilar akan ‘mendemo’ kekuasaan dengan menggarap naskah ‘Tuha’ karya Hamdani.

“Kami membawakan naskah ‘Tuha’ dalam festival itu,” ucap Sutradara Teater Pilar, Iwan Adrian kepada Niaga.Asia, Rabu (14/6).

Pilihan naskah ‘Tuha’ yang akan ditampilkan kelompoknya itu, menurut dia, karena naskah itu ‘reallered’ dengan semua kondisi.

“Terjadi di manapun dan kapanpun, bisa terjadi konflik seperti di naskah itu,” imbuh Iwan Adrian.

“Naskah ini buat saya, punya tantangan. Ada dua dimensi yang harus disatukan. Dimensi teater modern dan dimensi teater tradisional Mamanda. Mengawinkan dua dimensi itu butuh kehati-hatian. Ada pentas di dalam pentas,” ungkapnya.

Di samping itu Iwan menyebut, banyak ‘space’  atau ruang untuk berinovasi dalam garapan itu. “Baik untuk para pemain, maupun penataan artistik,” kata Iwan Adrian seraya menyebut ada sentuhan musikal dalam garapannya.

Sehingga wajar kalau Iwan Adrian dan aktor/aktris memerlukan waktu cukup panjang dalam proses latihan. “Terutama dalam interpretasi dan penghayatan peran.”

Menyinggung tentang kesiapan pemainnya, sutradara yang sukses mengelar drama musikal ‘I Promise 42’ itu mengakui harus menggenjot stamina para pemainnya.

“Lantaran adegan-adegannya memakan energi, sehingga para pemain membutuhnya stamina yang prima,” imbuhnya.

‘Tuha’ menceritakan tentang konflik dan intrik kekuasaan yang terjadi di sebuah kelompok teater tradisional Mamanda. Pimpinan kelompok itu, Sukibar, meski sudah tua dan uzur, namun tidak mau lengser dari kursi pimpinannya.

Dia merasa masih layak sebagai pimpinan dan aktor pemeran utama dalam setiap pementasan. Jelas ini menimbulkan protes dari para anggota. Mereka menuntut Sukibar lengser sebagai pimpinan dan aktor lantaran sudah tua. Intrik dan konflik pun terjadi.

Untuk tokoh-tokoh dalam ‘Tuha’, Iwan Adrian mempercayakan tokoh Sukibar diperankan Muhammad Taufik Hidayat, Markonah dimainkan Novia Pratiwi, Sukat dimainkan Ramadhan.

Aktor pembantu terbaik FT-TBK tahun 2022, Aris Pasli dipercaya menjadi Kacil, Udin diperankan Suryadi, Remyza sebagai Anang, Tengku Deva berperan sebagai Uning, Ibas dimainkan Rendy dan Seseorang diperankan Putri Julia.

Penulis: Hamdani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: