SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Teras Samarinda Segmen I di Jalan Gajah Mada sebagai ikon baru kota Samarinda, diresmikan Pemkot Samarinda, Senin 9 September 2024 malam tadi. Teras Samarinda berpeluang bawa kota Samarinda masuk daftar 250 kota bahagia (Happy City Index) di dunia, menyusul kota Makassar yang menjadi satu-satunya di Indonesia masuk dalam daftar 250 kota itu.
Teras Samarinda sepanjang 400 meter yang menghadap langsung dengan Sungai Mahakam itu menjadi tempat rekreasi baru warga ibu kota provinsi untuk bersantai, di antaranya untuk melihat lalu lalang kapal tongkang.
Selain itu, Teras Samarinda juga mengajak masyarakat untuk hidup sehat. Di mana untuk mengunjungi tempat ini masyarakat harus berjalan kaki dari lokasi parkir yang sudah disediakan terpisah.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik yang hadir dalam pembukaan Teras Samarinda ini mengatakan, pembangunan infrastruktur baru ini merupakan langkah maju bagi kota Samarinda dalam mewujudkan visi sebagai kota yang lebih baik.
“Ini adalah sebuah trobosan bagus dari kota Samarinda, sebuah langkah membangun infrastruktur baru dan kita maknai sebagai upaya pemerintah untuk membahagiakan masyarakatnya,” kata Akmal di kesempatan peresmian Teras Samarinda.
Akmal juga menyoroti pentingnya infrastruktur dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dia membandingkan Samarinda dengan kota-kota lain di Indonesia, seperti Makassar, yang telah masuk dalam daftar 250 kota paling bahagia di dunia.
“Makassar di posisi 234. Kita berharap dengan langkah seperti ini, Samarinda nanti bisa masuk 250 juga. Karena dari segi infrastukturnya juga lebih bagus,” ujar Akmal Malik.
“Tinggal Pak Wali (Wali Kota Andi Harun), berkolaborasi dengan provinsi dan semua pihak agar infrastruktur lain berjalan baik,” tambah Akmal.
Akmal meminta masyarakat untuk ikut menjaga kebersihan dan keindahan Teras Samarinda ini.
“Pemerintah tidak cukup kuat mengawasi di setiap waktu, kuncinya di kita bersama. Tolong dijaga kebersihan mulai dari kita sendiri. Jangan nanti menyalahkan pemerintahnya, karena kebersihan ini tanggung jawab bersama,” ujar Akmal Malik.
Sementara, Andi Harun mengatakan berdasarkan master plan, Teras Samarinda ini membentang dari Jembatan Mahakam IV di bagian hulu kota, sampai ke bagian hilir kota yaitu pelabuhan yang berada tepat di depan Klenteng Thien Ie Kong Jalan Yos Sudarso.
Dijelaskan Andi, empat segmen lain Teras Samarinda yang akan menyusul dibangun, mengkombinasikan jalur pedestrian di darat dan di air, dengan beragam zona.
“Zona budaya terdiri dari segmen panggung utama, segmen kampung islami (Masjid Darunni’mah) dan segmen pusat islami (Islamic Centre). Zona ruang keluarga yakni segmen anjungan kota (simpang Jalan Antasari) dan segmen galeri/Teras Samarinda tahap 3 (teluk lerong dan eks pom bensin),” terangnya.
“Zona lobi tetamu yakni segmen Teras Samarinda Tahap I dan segmen dermaga/Teras Samarinda tahap 2. Zona kota tua, segmen pelabuhan pesut dan segmen silang simpul,” tambahnya.
Andi menyebutkan, Teras Samarinda segmen 1 ini mempunyai luasan 8.500 m2, dengan dua sisi lintasan pedestrian masing masing sepanjang 500 meter, dilengkapi dengan fasilitas pedestrian, amphi theatre, UMKM, halte, area duduk, taman dan plaza.
“Teras Samarinda yang telah selesai direvitalisasi ini adalah ikon baru kebanggaan kota Samarinda, yang merupakan jawaban dari cita-cita membangun kawasan Tepian Mahakam yang hijau, nyaman, aman, melegakan, modern, dan maju,” jelasnya.
Terakhir, Andi berharap Teras Samarinda ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan dan memperluas lapangan kerja dan mengurangi angka kemiskinan.
“Teras Samarinda tidak hanya sekadar sebuah proyek infrastruktur, tetapi juga sebuah inisiatif untuk meningkatkan kualitas hidup warga Samarinda, dan menciptakan lapangan kerja baru melalui sektor pariwisata yang berkembang,” demikian Andi Harun.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Teras Samarinda