Terbaru, Kasus Positif COVID-19 Terus Merangkak Naik

Vaksinasi COVID-19 (handout/Kementerian Kesehatan)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — Kasus COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan. Per hari Rabu 3 Mei 2023 tercatat sebanyak 2.647 kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia dengan 25 kasus kematian. Kenaikan kasus juga diiringi oleh peningkatan perawatan pasien di rumah sakit.

Data yang bersumber dari RS Online pada Rabu 3 Mei 2023 pukul 14.00 WIB dan Dinas Kesehatan Provinsi menunjukkan keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) di rumah sakit sebesar 8,1% secara nasional, baik tempat tidur isolasi maupun tempat tidur intensif, dari 42.293 tempat tidur yang ada.

Sebanyak lima rumah sakit mengalami peningkatan keterisian lebih dari 50% pada tanggal 3 Mei, yaitu RSUP Dr M Djamil, RS Dr Tadjuddin Chalid, MPH, RSP Dr Ario Wirawan, RSUP Prof Dr R.D Kandou, dan RSUP Dr Kariadi.

Masih berdasarkan data RS Online, pada tanggal 1 Januari sampai 3 Mei 2023 total pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit sebanyak 22.666. Sementara pasien yang masih dirawat hingga kemarin Rabu 3 Mei 2023 berjumlah 2.696, terdiri dari 2.556 pasien isolasi dan 140 pasien intensif.

Dari 22.666 pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, sekitar 34,5%-nya atau 7.813 pasien belum mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan didominasi oleh warga lanjut usia.

“Dan selama periode tersebut sebanyak 1.423 pasien COVID-19 meninggal di rumah sakit, hampir separuhnya belum divaksinasi,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril, Kamis 4 Mei 2023.

Syahril mengimbau masyarakat untuk waspada. Kendati belum terjadi lonjakan kasus, peningkatan kasus terus terjadi dan diiringi oleh keterisian tempat tidur di rumah sakit.

“Masyarakat jangan lengah. Perketat kembali protokol kesehatan terutama memakai masker dan segera lakukan (vaksinasi) booster,” ujar Syahril.

Upaya itu dilakukan untuk melindungi masyarakat dari penularan COVID-19, dan mencegah terjadinya lonjakan kasus seperti yang terjadi pada Juli-Agustus 2021 akibat varian Delta.

Dikatakan Syahril, butuh kerja sama dari masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan, pakai masker, rajin cuci tangan, dan yang belum vaksinasi booster untuk segera menerima vaksinasi booster.

“Semua pihak harus memahami bahwa dengan tingkat pergerakan masyarakat yang semakin tinggi, maka risiko penularan juga semakin tinggi. Namun risiko itu bisa dicegah jika masyarakat patuh dan disiplin menjalankan protokol kesehatan,” demikian Syahril.

Sumber : Humas Kementerian Kesehatan | Editor : Saud Rosadi

Tag: