BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Warga RT 52 Perumahan Griya Permata Asri (GPA) Balikpapan Selatan menggelar aksi damai di depan Balai Kota Balikpapan, Kamis (21/9). Warga menuntut kepedulian Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud untuk segera mengatasi persoalan genangan air bercampur limbah rumah tangga di pemukiman mereka.
Genangan yang terjadi sejak Juni 2023 lalu itu kini telah mencapai ketinggian 2,5 meter. Akibatnya 23 rumah warga terendam dan beberapa warga terpaksa harus menyewa rumah untuk tinggal sementara. Ada juga yang mengungsi di masjid.
“Sudah 2,5 meter tinggi genangan airnya. Sekarang sudah 23 rumah yang kena dampaknya,” kata Kamalia (39), seorang warga yang terdampak.
Warga juga mulai merasakan dampak kesehatan akibat genangan tersebut. Kamalia mengaku, anaknya yang berusia lima tahun kini menderita penyakit kulit.
“Kebahagiaan anak-anak terganggu. Orang tua saya juga sempat dirawat di rumah sakit,” akunya.
Kamalia berharap pemerintah segera mengatasi persoalan ini. Meminta Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud turun tantan untuk membuka saluran drainase yang tersumbat.
Pada 27 Juni 2023 lalu, Rahmad Mas’ud sempat meninjau lokasi genangan di perumahan GPA.
Saat itu, sebut warga, Rahmad Mas’ud berjanji akan membuka kembali aliran air yang tersumbat. Namun, hingga kini belum terealisasi. “Cepat dibuka lagi saluran drainase kami,” ucap Kamalia.
Sebelumnya, Sekretaris Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Balikpapan, Rafiuddin mengaku jika dipertemuan sebelumnya pengembang bersepakat akan menyelesaikan masalah ini. Pemkot akan memanggil kembali pengembang untuk menanyakan kendalanya.
“Sudah disepakati itu. Mestinya pengembang ini yang harus bertanggungjawab. Berdasarkan arahan Asisten I, kami berencana akan memanggil kembali dan menanyakan apa yang menjadi kendala mereka,” tegasnya.
Penulis: Heri | Editor: Intoniswan
Tag: Lingkungan Hidup