Terkait OTT di Balikpapan, KPK Segel Kantor PT Fajar Pasir Lestari di Grogot

(Foto: Istimewa)

PASER.NIAGA.ASIA – Terkait OTT di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Kamis (23/11/2023) malam, KPK segel kantor PT Fajar Pasir Lestari di Tana Grogot, Kabupaten Paser.

Berdasarkan informasi yang diterima wartawan media ini, KPK tidak hanya menyegel kantor PT Fajar Pasir Lestari, tapi juga rumah kediaman ownernya, AR (bukan NR sebagaimana ditulis sebelumnya) di Jalan Pangeran Menteri, Kecamatan Tanah Grogot.

Ada 11 orang yang dibawa oleh KPK ke Balikpapan setelah OTT. Lima orang dari pihak kontraktor, sisanya diduga dari pejabat Kementerian PUPR Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kalimantan Timur.

Informasi yang brsumber dari pejabat Polres Paser yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, kontraktor yang ditangkap berinisial AR, yang berkantor di Jalan Jenderal Sudirman Kecamatan Tanah Grogot.

“Penangkapan dilakukan seluruhnya oleh petugas KPK, Polres Paser tidak ada terlibat. Jadi silahkan langsung lihat ke kantornya,” kata perwira Polres itu, Jum’at (24/11/2023).

Berdasarkan pantauan di lapangan, setelah  PT Fajar Pasir Lestari disegel KPK dan diberi tulisan “ Dalam Pengawasan KPK”, tidak ada aktivitas dikantor tersebut dan tidak ada satupun pegawai.

Sedangkan di rumah mewah AR terlihat tidak ada aktivitas dan orang, pagar besar rumah itu juga tertutup.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser, Asnawi, menjawab wartawan mengatakan, proyek peningkatan ruas jalan antar Kecamatan Paser Belengkong menuju Kecamatan Tanjung Harapan, sebagian ditanggung APBN dan dikerjakan PT Fajar Pasir Lestari.

Dijelaskannya, spesifikasi jalan yang dianggarkan melalui Kementerian PUPR RI itu bersumber dari dana Inpres Percepatan pembangunan jalan daerah senilai Rp 52 miliar untuk jalan sepanjang 5,7 kilometer dengan lebar 6 meter dan tinggi 28 sentimeter.

“Itu dikerjakan oleh PT Fajar Pasir Lestari. Kami kemarin hanya mengusulkan untuk dibangun jalan. Selebihnya itu ranah pihak terkait dalam hal ini kementerian,” kata Asnawi.

Pihaknya juga mengakui sudah mendapatkan informasi terkait dugaan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meringkus 11 orang di antaranya kontraktor dan pegawai.

“Semoga dari kita baik baik saja. Tidak ada informasi soal peninjauan ke lokasi, karena mereka biasanya langsung turun ke lapangan tanpa melibatkan kami,” ungkapnya.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membenarkan KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Provinsi Kalimantan Timur dan  11 orang diamankan dari kegiatan yang melibatkan aparatur penyelenggara negara tersebut.

“Ada 11 orang yang kami amankan,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron saat dikonfirmasi news.detik.com, Jumat (24/11/2023).

Ghufron mengatakan OTT dilakukan pada Kamis (23/11) sekitar pukul 13.00 WITA. KPK juga mengamankan sejumlah uang. KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). OTT di Kaltim ini terkait kasus pengadaan barang dan jasa.

“Tim KPK mengamankan sejumlah uang, barang bukti lainnya dan beberapa pihak yang diduga sebagai pelaku dan saksi-saksi tindak pidana korupsi dalam pengadaan barang dan jasa,” kata Ghufron.

“Kami akan sampaikan detil dugaan dan proses tangkap tangan ini setelah kami memperoleh keterangan yang cukup dalam proses pemeriksaan 1×24 jam pertama,” katanya.

Dia menambahkan kegiatan OTT di Kaltim ini menjadi bukti kerja KPK tidak terganggu usai Ketua KPK Firli Bahuri ditetapkan tersangka dalam kasus pemerasan kepada Syahrul Yasin Limpo.

“Giat tangkap tangan ini dilakukan ditengah hiruk pikuk peristiwa yang terjadi di KPK. Hal ini menunjukkan bahwa insan KPK tetap bekerja dan KPK masih terdepan dalam memberantas korupsi seperti biasa dan tidak terganggu dengan hiruk pikuk yang terjadi pada KPK tersebut,” pungkas Ghufron.

Dihubungi terpisah, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan ada penyelenggara negara yang turut diamankan dalam OTT di Kaltim. Namun, KPK belum memerinci jumlah pihak yang terjaring OTT.

“Terhadap penyelenggara negara yang diduga sedang melakukan tindak pidana korupsi. Saat ini para pihak yang ditangkap masih dilakukan pemeriksaan tim KPK,” ujar Ali.

Penulis : Muhammad Luthfi, Editor : Intoniswan