Tertinggi di Kaltim, Kukar Pasok Hingga 45 Persen Kebutuhan Ikan

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kukar Fadly (niaga.asia/Amalia)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi kabupaten penyumbang ikan tertinggi untuk Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mencapai 45 persen dari kebutuhan ikan se-Kaltim.

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kukar Fadly menerangkan, Kukar menjadi urutan pertama dibanding 10 kabupaten/kota lain yang ada di Kaltim.

“Kukar paling tinggi untuk Kaltim, penyumbang terbagi-bagi lagi. Ada dari Berau, Kutai Timur (Kutim), Samarinda, dan lainnya,” kata Fadly di kantornya, Kamis 18 Juli 2024.

Pasokan ikan Kukar bersumber dari dua wilayah yakni hulu dan pesisir. Khusus wilayah hulu, Kukar mengandalkan kecamatan Kota Bangun, Muara Kaman, Muara Wis dan Muara Muntai. Sedangkan dari wilayah pesisir, ada Samboja, Muara Jawa, Muara Badak dan Anggana.

“Untuk wilayah hulu menyumbang ikan sungai, dan pesisir penghasil ikan laut. Rata-rata beberapa tahun terakhir angka Kukar sama, rata-rata 45 persen,” ujar Fadly.

Untuk jenisnya, di sektor perikanan air sungai, Kukar banyak menghasilkan nila, emas, gabus dan patin. Sedangkan ikan laut didominasi kembung dan kakap.

Meski tak banyak, nelayan dan pembudi daya ikan di Kukar juga berhasil menyumbang ikan hingga ke luar Kalimantan. Ada pun jenis yang dikirim berupa kepiting, udang dan ikan kering atau ikan asin.

“Ikan kering gabus, biasanya dikirim ke Jakarta dan Surabaya. Untuk ke tingkat nasional ada pengepulnya untuk mengirimkan ikannya,” sebut Fadly.

Fadly menjelaskan, konsumsi ikan di Kukar terbilang cukup tinggi, mencapai 72 kg per kapita per tahunnya, di atas rata-rata konsumsi nasional 56,48 kg. Ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi DKP dalam mempertahankan jumlah produksi ikan di Kukar.

Menurut Fadly, dalam upaya meningkatkan produksi nelayan dan pembudi daya, pihaknya tidak bekerja sendiri. Provinsi Kaltim juga hadir memberikan bantuan dan menyasar kelompok-kelompok berbeda, supaya bantuan merata.

“Kita tetap melakukan pembinaan dan memberi bantuan kepada nelayan dan pembudi daya untuk menjaga tingkat produksi. Apalagi ikan ini kan tergantung musim juga,“ demikian Fadly.

Penulis: Amalia | Editor: Saud Rosadi | Adv Prokom

Tag: