Tiba di Kukar, Jenazah Prajurit Yonarhanud 16 Makassar Diduga Tewas Dianiaya

Peti jenazah Serda M Herdi Fitriansyah di rumah duka Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Sabtu 15 April 2023 malam (istimewa)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Prajurit TNI AD, Serda M Herdi Fitriansyah, 20 tahun dilaporkan meninggal dunia hari Jumat 14 April 2023. Usai tiba di rumah duka di Desa Perjiwa, Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Sabtu 15 April 2023 sore, keluarga menduga M Herdi Fitriansyah meningal akibat dianiaya.

Serda M Herdi Fitriansyah bertugas di Batalyon Artileri Pertahanan Udara (Yonarhanud) 16/Makassar. Kematiannya sempat dikabarkan akibat bunuh diri.

Namun keluarga menduga kejanggalan dari kematiannya. Dugaan itu bukan tanpa alasan. Karena pada hari yang sama, M Herdi Fitriansyah sempat berkomunikasi bersama dengan ayahnya di Tenggarong Seberang.

“Sempat telepon Bapaknya jam 11 sebelum Salat Jumat,” kata Muhibin Ali, 47 tahun, kerabat yang ditunjuk keluarga untuk berbicara kepada wartawan di rumah duka, Sabtu 15 April 2023 malam.

Dugaan menguat ketika keluarga membuka peti jenazah memuat jenazah Serda M Herdi Fitriansyah.

“Karena begitu peti jenazah dibuka, diduga ada bekas lebam-lebam, luka fisik, diduga akibat kekerasan dan lain sebagainya,” ujar Muhibin Ali.

Sebelumnya, dari percakapan pesan instan Serda M Herdi Fitriansyah bersama keluarganya sempat mengungkap kondisi dia yang tertekan di tempat tugasnya.

“Di antaranya ada smacam tindakan senioritas ke juniornya. Itu gambaran umumnya,” Muhibin Ali menerangkan.

Nantinya, atas seizin keluarga, tangkapan layar percakapan itu akan diungkap ke publik.

“Hasil tangkapan layar itu sebagai bukti ada tekanan luar biasa, dan almarhum ini meminta keluar dari satuannya. Kondisi itu sudah cukup lama,” Muhibin Ali menjelaskan.

Untuk itu, guna memastikan sebab kematian Serda M Herdi Fitriansyah, keluarga meminta dilakukan autopsi atas jenazah Serda M Herdi Fitriansyah. Di mana rencananya akan dilakukan di rumah sakit di Samarinda.

“Karena yang bersangkutan ini anggota (TNI) aktif, maka dari itu kami lapor ke Denpom dulu dan kemudian ke RSUD di Samarinda untuk autopsi,” demikian Muhibin Ali.

Penulis : redaksi | Editor : Saud Rosadi

Tag: