
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi salah satu fondasi penting dalam perkembangan anak-anak, terutama dalam membangun karakter, kemandirian, serta keterampilan motorik dan kognitif mereka.
PAUD Yayasan Berkah Amanah Ceria hadir sebagai lembaga yang menyediakan layanan pendidikan bagi anak usia dini melalui dua unit utama, yakni Taman Penitipan Anak (TPA) Ceria dan Kelompok Bermain (KB) Ceria.
Sebagai tempat penitipan anak, TPA Ceria menjadi pilihan bagi orang tua yang memiliki kesibukan kerja namun tetap ingin anak-anak mereka mendapatkan pengasuhan dan pendidikan yang baik.
Selama bulan Ramadan 1446 hijriah, TPA Ceria jalan M Yamin Samarinda beroperasi mulai pukul 08.00 hingga 15.30 WITA untuk weekday, dan khusus Jumat buka hingga pukul 11.30 WITA.
“Selama Ramadan tetap buka, hanya saja beda jam. Yang biasanya jam 07.30, selama puasa ini menjadi jam 08.00,” ungkap Indah Maghfira selaku Wali Kelas Kelompok A Taman Penitipan Anak (TPA) Ceria Yayasan Berkah Amanah Ceria saat dihubungi, Jumat (21/3).
PAUD TPA Ceria, yang telah terakreditasi B, setiap harinya menerima sekitar 27 – 28 anak berusia 1 – 6 tahun. Anak-anak ini dibagi ke dalam dua kelompok belajar, yakni kelompok A untuk usia 3 bulan – 3 tahun dengan biaya Rp1,1 juta per bulan, serta kelompok B untuk usia 3 – 5 tahun dengan biaya Rp900 ribu per bulan.

Anak-anak yang dititipkan di PAUD TPA Ceria kata perempuan berusia 28 tahun itu, akan mengikuti berbagai aktivitas harian yang telah terjadwal dan terstruktur. Mulai dari kegiatan belajar dan bermain, hingga mengaji bersama bagi mereka yang beragama muslim.
“Ketika anak-anak datang di pagi hari, mereka memulai aktivitas dengan mengaji terlebih dahulu. Setelah itu, mereka belajar sesuai kurikulum yang diberikan. Setelah belajar, mereka diberikan waktu untuk bermain, baik bermain bebas maupun permainan yang diarahkan oleh guru,” jelasnya.
Mereka diberikan berbagai aktivitas kegiatan yang bertujuan untuk melatih keterampilan motorik dan kecerdasan kognitif. Biasanya sekitar pukul 09.30 WITA, kegiatan belajar selesai, kemudian anak-anak ganti popok dan tidur siang.
Setelah tidur siang beber Indah, kegiatan anak-anak kembali berlanjut, seperti makan siang lalu mandi, setelah mandi anak-anak minum susu, lalu diberi snack/cemilan dan kegiatan gerak dan lagu sambil menunggu penjemputan.
“Saat kegiatan belajar dan bermain, mereka diajarkan berbagai kegiatan seperti latihan motorik, belajar menggunting, berhitung, bermain puzzle, hingga melatih keterampilan motorik halus dan kasar. Aktivitas seperti ini disesuaikan dengan usia anak masing-masing agar pembelajaran dapat diterima dengan baik,” tambahnya.

Meskipun telah terakreditasi B, PAUD TPA Ceria hingga saat ini belum dapat menerima anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal itu disebabkan keterbatasan tenaga pengajar yang belum memiliki keahlian khusus untuk menangani anak dengan kebutuhan spesial.
Menanggapi itu, Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kalimantan Timur (Kaltim), Sarifah Suraidah Harum, menyoroti permasalahan ini saat mengunjungi PAUD Taman Penitipan Anak Ceria Samarinda.
“Iya, betul. Itu juga menjadi konsen kami, perhatian kami,” katanya, didampingi istri Wakil Gubernur Wahyu Hermaningsih Seno yang menjabat sebagai Staf Ahli Pendidikan Keluarga TP PKK Kaltim.
Sarifah Suraidah Harum menegaskan bahwa pihaknya akan berusaha mencari solusi untuk masalah ini. Nantinya, TP PKK Kaltim akan berkoordinasi dengan dinas terkait bagaimana caranya agar anak-anak berkebutuhan khusus juga bisa mendapatkan sekolah yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
“Kita ingin mereka bisa terbantukan, karena anak berkebutuhan khusus ini kan spesial. Jadi harus betul-betul guru yang terampil dan berpengalaman. Insya Allah nanti sudah ada dalam list kami, Insya Allah akan dibenahi itu. Mohon doanya ya,” tutupnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: PAUD