SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Hoaks masih menjadi permasalahan serius di Kalimantan Timur. Berdasarkan data dari survei internet Kaltim, kategori berita hoaks tertinggi di Kaltim didominasi isu politik dengan persentase mencapai 48,44 persen.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Pusat, Zulfadly Syam mengungkapkan tiga kategori informasi hoaks tertinggi di Kaltim. Di antaranya politik, keagamaan, kejahatan dan infotainment.
Berdasarkan data survei internet Kaltim 2024, tingkat persentase hoaks kategori politik mencapai 48,44 persen. Disusul hoaks terkait keagamaan 43,75 persen, serta kejahatan dan infotainment 29,69 persen.
“Kami harapkan hoaks ini harus berkurang, jangan sampai masyarakat selalu terperangkap dengan isu berkaitan dengan politik, infotainment, pemerintah dan agama. Jangan sampai kita terbelah karena hoaks,” kata Zulfadly Syam saat konferensi pers di Ruang Warung Informasi Etam Kaltim (WIEK) Dinas Kominfo Kaltim, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Rabu 3 April 2024.
Zulfadly mengajak masyarakat untuk meningkatkan literasi digital agar lebih cerdas, ketimbang menghadapi hoaks. Zulfadly juga meminta masyarakat tidak menghabiskan waktu mencari sumber hoaks.
“Informasi hoaks ini paling sering ditemukan di media sosial, media chat dan situs berita,” ujar Zulfadly Syam.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih kritis dalam menerima informasi, tidak mudah percaya dan langsung menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya.
“Masyarakat dapat mengecek terlebih dahulu kebenarannya dengan membandingkan informasi tersebut dengan berita lainnya, menggunakan situs atau aplikasi fact-checkin, serta melakukan verifikasi dari sumber terpercaya,” sebutnya.
Sementara, Kepala Dinas Kominfo Kaltim Muhammad Faisal berupaya terus meningkatkan literasi digital masyarakat melalui berbagai program.
“Kami juga mendorong masyarakat untuk berani melaporkan hoaks kepada pihak berwajib,” kata Faisal.
Faisal optimistis bahwa hoaks di Kaltim dapat ditekan melalui edukasi dan pembentukan kesadaran masyarakat.
“Peningkatan laporan hoaks menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar dan berani melawan hoaks,” demikian Muhammad Faisal.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Diskominfo KaltimHoaksKaltimSamarinda