Tiga Mantan Napi Terorisme Tobat dan Nyatakan Setia ke NKRI di Samarinda

Pembacaan ikrar setia mantan Napi terorisme di ruang kerja Kapolresta Sanarinda, Jumat 22 Maret 2024 (HO-Polresta Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Tiga mantan narapidana kasus terorisme mengucap ikrar setia kepada negara kesatuan republik Indonesia (NKRI), Jumat 22 Maret 2024. Diharapkan ketiganya bisa kembali berbaur di tengah kehidupan bermasyarakat.

Ketiga mantan Napi terorisme itu adalah Fazri Pahlawan alias Abu Zee Bin Nasrul Haq Azmi. Dia mantan terpidana 4,5 tahun penjara yang ssbelumnya divonis PN Jakarta Timur.

Berikutnya adalah Laolani alias Abu Mujahidin bin La Jaonga. Dia ditangkap 19 November 2019 oleh Densus 88 Polri di Sidodamai, Samarinda. Oleh PN Jakarta Timur dia divonis 5 tahun penjara.

Terakhir, Muhammad Zulkifli alias Abu Arkam alias Ziyaan bin Rajis, yang sebelumnya diamankan Densus 88 di Tanjung Redeb, Berau. Dia divonis 3 tahun penjara oleh PN Jakarta Timur.

Mantan Napi terorisme tengah mencium bendera merah putih usai nyatakan setia ke NKRI (HO-Polresta Samarinda)

Ketiganya imengucap ikrar setia dalam kegiatan yang berlangsung di ruang kerja Kepala Polresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Ary Fadli.

“Pembacaan ikrar dan penghormatan bendera merah putih ini dilakukan saudara-saudara kita, eks Napiter di Samarinda,” kata Ary Fadli, ditemui Jumat 22 Maret 2024.

Ary menerangkan, ikrar kembali dan setia kepada NKRI juga disaksikan langsung antara lain Dandim 0901 Samarinda, Danyon Brimob Samarinda, Pemkot Samarinda serta Densus 88 Antiteror Polri.

“Kami harap mreka bisa kembali ke masyarakat, dan bisa menerima mereka sebagai warga kota Samarinda,” ujar Ary Fadli.

Kepala Polresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Ary Fadli menyerahkan bingkisan usai ikrar setia NKRI oleh ketiga mantan Napi terorisme, Jumat 22 Maret 2024 (HO-Polresta Samarinda)

“Mereka sudah mengikuti pembinaan, dan ini puncak dari kegiatan pembinaan yang dilakukan rekan-rekan Densus 88,” Ary Fadli menambahkan.

Salah satu mantan Napiter, Fazri Pahlawan, 33 tahun, bersyukur dia sudah menghirup udara bebas, dan mengikrarkan diri untuk setia dengan NKRI.

“Teman-teman jangan sampai terpapar radikalisme,” kata Fazri.

Tuti Purwati, 40 tahun, istri dari Fazri Pahlawan bilang proses menuju ikrar setia NKRI tidak mudahm

“Melewati proses panjang, karena masalah pemahaman sulit dibuang. Tapi sekarang saya sudah yakin 100 persen, suami saya sudah buang pemahaman yang dulu,” kata Tuti Purwati.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: