Tim SAR Belum Temukan Balita di Sei Dama yang Diduga Hanyut Saat Banjir

Tim SAR Gabungan hari ini melanjutkan pencarian balita Raffa Ibrahim yang diduga hanyut terbawa air saat banjir di Samarinda Kamis (3/9) lalu dengan menyisir Sungai Karang Mumus dan Sungai Mahakam di sekitar muara Sungai Karang Mumus. (Foto Basarnas Kaltim-Kaltara)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –Tiam Search and Resque (SAR) gabungan yang dikoordinir Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas)  Kelas A  Balikpapan Kaltim dan Kaltara, pagi ini melanjutkan pencarian dihari ke-4, balita berumur 3 tahun,  Raffa Ibrahim yang tinggal di Jalan Jelawat, Sei Dama, Samarinda, Kalimantan Timur yang diduga hanyut terbawa air saat banji pukul 11.30 Wita, Kamis lalu (3/9/2020).

“Pagi ini kita lanjutkan pencarian. Ini pencarian hari ke-4, mohon doa warga, pencarian membuahkan hasil,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim dan Kaltara, Melkianus Kotta melalui Kepala Seksi Operasi, Octavianto, Senin pagi (7/9/2020).

Menurut Octa, dalam upaya menemukan korban, anggota Tim SAR telah mewawancarai ulang keluarga Raffa Ibrahim. Pihak keluarga memastikan bahwa korban hilang setelah keluar rumah tanpa sepengetahun mereka. Baik keluarga maupun Tim SAR menduga korban terjatuh ke saluran air yang waktu itu penuh air dan arusnya deras, karena saat itu hujan lebat dan menyebabkan banjir.

Pos pantau dan operasi pencarian balita Raffa Ibrahim. (Foto Basarnas Kaltim-Kaltara)

Pencarian hari ini, lanjut Octa, menyisir mulai dari lokasi kejadian korban hilang ke muara saluran air di Sungai Karang Mumus, hingga ke Sungai Mahakam, muara dari Sungai Karang Mumus. “Radius pencarian 10 kilometer dari titik korban diduga terjatuh ke saluran air,” ujarnya.

Pencarian korban selain dilakukan Tim SAR Basarnas, juga mendapat bantuan dari organisasi Imapa Unmul, Hiu Resque, Raja Parfum, Armada, dan warga Sei Dama, menggunakan perahu tradisional, speed boat Satria, dan peralatan boat dari Basarnas.

Sebagimana diberitakan sebelumnya, Raffa Ibrahim dilaporkan hilang, diduga  usai terjatuh di parit, dan terseret derasnya arus banjir jelang tengah hari, Kamis lalu. Hilangnya korban yang tinggal bersama kakeknya itu, kemudian direspon BPBD Provinsi Kaltim.

“Kejadiannya di belakang rumah, di pinggir parit besar belakang pasar, Sei Dama,” kata Petugas Pusdalops BPBD Provinsi Kalimantan Timur, Muriono, dikonfirmasi Niaga Asia, Kamis (3/9).

Muriono menerangkan, korban Raffa, sebelumnya dititipkan ibunya di rumah kakeknya, lantaran  bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Korban sempat terlihat oleh kakeknya di dalam rumah, sambil makan mie rebus.

“Tapi, berselang sekitar 15 menit kemudian, korban tidak terlihat lagi,” ujar Muriono. (001)

Tag: