Tingkatkan Perekonomian Kaltim, DPKH Optimalkan Upaya Integrasi Sapi dan Sawit

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim Fahmi Himawan. (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim mendorong upaya penerapan integrasi sapi dan kelapa sawit untuk diimplementasikan beberapa daerah di Kaltim.

Integrasi sapi dan kelapa sawit ini tentunya bukan suatu yang baru di Kaltim, melainkan upaya penerapan Peraturan Gubernur Kaltim nomor 33 Tahun 2023 tentang Integrasi Perkebunan Kelapa Sawit dengan Usaha Ternak Sapi.

Kepala DPKH Kaltim Fahmi Himawan mengatakan, pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menerapkan kebijakan tersebut dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.

Integrasi sapi dan kelapa sawit ini merupakan salah satu cara efektif dalam meningkatkan produktivitas pangan hewani. Di mana, tanaman sawit dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan pakan ternak sapi, dan sebaliknya, kotoran yang dihasilkan dari sapi bisa menjadi pupuk organik bagi kesuburan sawit.

Melalui integrasi sapi dan kelapa sawit ini, ke depannya dapat menekan biaya pembelian pakan dan pupuk bagi petani Kaltim.

“Ini perlu kita kenalkan. Kita akan melakukan pembinaan, pengawasan dan evaluasi kepada masing-masing daerah di Kaltim,” kata Fahmi saat dihubungi niaga.asia, Selasa 5 November 2024.

Selain itu, sapi yang diternakkan di kebun sawit tersebut juga bermanfaat membantu petani dalam mengendalikan gulma yang ada di perkebunan kelapa sawit.

“Integrasi sawit dan sapi juga dapat membantu meningkatkan produksi daging sapi di Kaltim,” ujar Fahmi.

Dia juga menerangkan, program integrasi sapi dan kelapa sawit ini sebelumnya juga telah diterapkan di Kalimantan Selatan (Kalsel). Melihat keberhasilan di Kalsel, Fahmi optimistis serupa juga berhasil diimplementasikanl di Kaltim.

“Kaltim juga pasti bisa berhasil dalam integrasi perkebunan sawit dan peternakan,” terang Fahmi.

Untuk menyukseskan program integrasi sapi dan kelapa sawit ini, Fahmi mendorong kolaborasi antara pelaku usaha perkebunan dan pelaku usaha peternakan yang ada di Kaltim untuk menerapkan program tersebut.

“Lahan perkebunan kelapa sawit dapat dimanfaatkan secara optimal untuk peternakan sapi. Sedangkan petani sawit dapat keuntungan karena biaya pembelian pupuk berkurang,” demikian Fahmi Himawan.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim

Tag: