
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Toilet wanita di Taman Teras Samarinda menuai keluhan dari sejumlah pengunjung , karena kurang terawat. Dari pantauan di lokasi, Minggu (6/4), beberapa bilik toilet terlihat basah dan kotor.
Genangan air pun tampak memenuhi lantai, dengan kondisi toilet jongkok maupun duduk dipenuhi noda dan kerak. Langit-langit di beberapa bagian juga terlihat rusak, seperti cat mengelupas dan bekas rembesan air.
Yuni, perempuan berusia 24 tahun yang baru pertama kali mengunjungi Teras Samarinda, menyampaikan kekecewaannya terhadap kondisi toilet.
“Pertama kali ke WC-nya tadi, entah itu kayak tersumbat jadi banjir gitu toiletnya. Terus tuh kayak agak bau, kurang terawat,” ujarnya pada Niaga.Asia.

Menurut Yuni, tampilan luar Teras Samarinda yang terlihat menarik tidak sebanding dengan kondisi fasilitas sanitasi di dalam. Ia berharap pengelola dapat meningkatkan frekuensi pembersihan toilet.
“Mungkin kebersihannya itu bisa dicek, dibersihkannya berapa hari sekali ya. Karena WC itu kan sering dipakai orang bolak-balik masuk,” tanyanya.
Keluhan serupa juga disampaikan Feni, salah seorang mahasiswi Universitas Mulawarman (Unmul), yang datang ke Teras Samarinda di masa liburan. Ia menyoroti kebersihan toilet sekaligus keterbatasan tempat beristirahat.
“Kalau bisa tempat istirahatnya itu ditambah, apalagi masa-masa kayak liburan sekarang tuh pengunjung banyak. Terus kebersihan toiletnya sih. Kalau untuk staf yang menjaga juga sudah lumayan sih, bagus. Tapi ya itu bisa lebih diperhatikan lagi kebersihan toiletnya,” pintanya.
Menanggapi hal tersebut, Senin (7/4), Direktur Perumda Varia Niaga selaku pengelola Teras Samarinda Syamsuddin Hamade, menjelaskan bahwa genangan air di toilet disebabkan oleh kondisi air pasang yang kerap melanda kawasan tersebut.
“Kalau toilet yang sering tergenang itu karena ketika terjadinya air pasang. Jujur, kami juga kerepotan untuk membersihkannya,” jelasnya.
“Kami sudah laporkan ke Pemkot Samarinda untuk dicarikan solusi, karena kalau air pasang, airnya enggak turun. Jadi pengunjung yang kebetulan ke toilet di waktu itu, pasti nemu WC berantakan,” tambahnya.
Syamsuddin mengakui bahwa situasi tersebut di luar kendali pihak pengelola. Namun, ia menegaskan bahwa upaya pembersihan rutin tetap dilakukan melalui dua shift petugas kebersihan (Office Boy).
“Ketika air pasang, kami mati gaya sudah. Tapi di luar momen itu, kita terus lakukan treatment-treatment kecil. Pernah ada kebocoran, tapi sudah kami tangani. Kami konsentrasi penuh menjaga kebersihan dan keamanan di Teras Samarinda,” tutupnya.
Teras Samarinda merupakan ruang publik yang kini menjadi salah satu ikon baru Kota Tepian. Namun, keluhan pengunjung terhadap kebersihan toilet menunjukkan perlunya perbaikan berkelanjutan agar fasilitas tersebut benar-benar nyaman dan layak digunakan oleh semua kalangan.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: Taman KotaTeras Samarinda