
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Penghapusan kegiatan pemerintahan di hotel-hotel berbintang di Kalimantan Timur (Kaltim) seperti bimtek, lokakarya, rapat-rapat dan lainnya sejak Februari lalu, benar-benar memukul usaha perhotelan dan membuat tingkat penghunian kamar (TPK) jatuh ke lubang yang dalam, nyaris sama dengan masa Covid-19 dua tahun lalu.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim dalam berita resminya yang disampaikan hari Jum’at (2/5/2025) melaporkan, TPK hotel klasifikasi bintang di Kalimantan Timur pada Maret 2025 tinggal 36,43 persen, turun 16,35 poin dibandingkan dengan Februari 2025.
“Sementara, jika dibandingkan dengan kondisi TPK Maret 2024, nilai TPK Maret 2025 mengalami penurunan sebesar 17,06 poin,” kata Kepala BPS Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, SST,. MIDEC.
Tidak hanya itu, TPK hotel klasifikasi nonbintang di Kaltim pada Maret 2025 tercatat 21,85 persen, turun 5,39 poin dibandingkan dengan Februari 2025. Sementara, jika dibandingkan dengan kondisi TPK Maret 2024, nilai TPK Maret 2025 mengalami penurunan sebesar 4,77 poin.
Sedangkan rata-rata lama menginap tamu hotel klasifikasi bintang tidak banyak mengalami perumabahan, dimana pada Maret 2025 mencapai 1,45 hari. Rata-rata lama menginap tamu asing mencapai 2,11 hari, sedangkan rata-rata lama menginap tamu nusantara mencapai 1,44 hari.
Pada bagian lain Yusniar melaporkan, jumlah perjalanan wisnus pada Maret 2025 mencapai 1.119.378 perjalanan. Jumlah tersebut turun sebesar 8,33 persen jika dibandingkan dengan Februari 2025. Sementara, Jika dibandingkan Maret 2024 naik 15,94 persen.
”Sedangkan jumlah perjalanan wisnas pada Maret 2025 mencapai 2.133 perjalanan. Jumlah tersebut turun sebesar 41,37 persen jika dibandingkan dengan Februari 2025. Sementara, jika dibadingkan dengan Maret 2024 naik 6,01 persen,” ungkapnya.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Hotel