JAKARTA.NIAGA.ASIA – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, momentum ASEAN ini harus dimanfaatkan untuk ekonomi yang transformatif bersama dengan negara-negara ASEAN lainnya, kolaborasi yang kondusif di kawasan ASEAN sangat diperlukan.
Febrio juga menyebutkan bahwa Indonesia telah memiliki ETM (Energy Transition Mechanism), kemitraan Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia yang akan segera meluncurkan investment plan pada bulan Agustus 2023, serta voluntary carbon market yang rencananya akan diluncurkan sebelum akhir tahun ini.
Dua hal tersebut disampaikan Febrio saat menjadi pembicara di seminar ASEAN Chairmanship 2023 berjudul “Sustainable Energy Financing and Mobilization of Energy Investment in ASEAN” di Jakarta, Selasa (27/6).
Pada acara yang sama, Presiden Sustainable Development Solutions Network (SDSN) Jeffrey Sachs menekankan, pentingnya transformasi ekologi dan pembiayaan berkelanjutan. Ia menambahkan, setiap negara membutuhkan strategi jangka pendek dan strategi jangka panjang menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tengah abad ini.
Strategi-strategi yang telah dibuat oleh Indonesia, lanjutnya, harus dikoneksikan dengan fokus terkait strategi untuk energi di kawasan ASEAN dan Australia melalui blended financing.
Senada, CEO Centre for Policy Development (CPD) Andrew Hudson menyepakati hal tersebut.
“Kawasan ASEAN dan Australia yang tengah menghadapi transisi iklim harus bangun kepercayaan satu sama lain, dan Indonesia diperkirakan akan membutuhkan pendanaan sebesar 1 triliun hingga tahun 2060 untuk mencapai transisi yang sukses,” katanya.
Andrew meyakinkan bahwa Australia adalah mitra dialog pertama ASEAN dan mendukung perjalanan dekarbonisasi kawasan ASEAN. Dia melanjutkan, acara seminar seperti hari ini akan menjadi bagian dari serangkaian acara Energy Transition Policy Development Forum.
Seminar ASEAN Chairmanship 2023 berjudul “Sustainable Energy Financing and Mobilization of Energy Investment in ASEAN” ini terdiri atas dua diskusi panel dengan tema “Mobilising Public & Private Financing for Sustaining the Energy Transition towards Net Zero Emission in ASEAN” dan “Ensuring a Full Package of Energy Transition Financing in the Southeast Asia Region”.
CPD bersama dengan Climateworks Centre, International Institute for Sustainable Development (IISD), Indonesia Research Institute for Decarbonization (IRID), dan the Institute for Essential Services Reform (IESR), serta didukung oleh Asia Investor Group on Climate Change (AIGCC), akan bekerja bersama dengan ASEAN Energy Sector Coordinator sekaligus bekerja mempromosikan kolaborasi Australia-Indonesia dan Australia-ASEAN dalam energi bersih di masa depan.
Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan
Tag: Transisi Energi