SAMARINDA. Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2023 mencapai Rp5.071,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp2.961,2 triliun.
“Ekonomi Indonesia triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 tumbuh sebesar 5,03 persen (y-on-y). Ekonomi Indonesia triwulan I-2023 terhadap triwulan sebelumnya (Triwulan IV-2022) terkontraksi sebesar 0,92 persen (q-to-q),” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Dr. Margo Yuwono dalam rilis resminya di laman BPS.
Ekonomi beberapa negara mitra dagang utama Indonesia, Tiongkok, Uni Eropa, Jepang, AS, India, dan Malaysia tumbuh cukup kuat pada Triwulan 1-2023.
Menurut Margo Yuwono, dari sisi produksi, Lapangan Usaha (LU) Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,93 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,68 persen.
Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada LU Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 14,56 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 45,38 persen.
Kelompok provinsi di Pulau Jawa pada triwulan I-2023 mencatat dominasi struktur ekonomi Indonesia secara spasial dengan peranan sebesar 57,17 persen dengan kinerja ekonomi yang mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 4,96 persen dibanding triwulan I-2022 (y-on-y).
Menurut Margo Yuwono, kinerja ekspor Indonesia Triwulan I-2023; Nilai ekspor Indonesia naik 1,60%. (y-on-y). Volume ekspor Indonesia naik 26,89%. (y-on-y). Volume ekspor migas naik 18,94%. Volume ekspor nonmigas naik 27,24%. Surplus neraca perdagangan naik 30,68%. (y-on-y).
“Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia pada Triwulan 1-2023 berada di Zona Ekspansi. Kapasitas produksi terpakai Triwulan 1-2023 sebesar 72,33%,” katanya.
Impor barang modal dan barang konsumsi masing-masing tumbuh 10,50% dan 2,73% (y-on-y). Produksi mobil naik sebesar 5,75% (y-on-y). Penjualan listrik naik sebesar 3,51% (y-on-y) terutama didorong oleh konsumsi listrik segmen bisnis. Produksi Gas PGN naik sebesar 8,02% (y-on-y).
Selain itu, jumlah penumpang di seluruh moda transportasi mengalami peningkatan: angkutan rel naik 69,37%, angkutan laut 13,30%, dan angkutan udara 58,18% (y-on-y). Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara naik sebesar 508,87% (y-on-y). Rata-rata TPK Hotel meningkat 3,62 persen poin (y-on-y).
“Penyelenggaraan beberapa acara nasional dan internasional dan peningkatan mobilitas masyarakat mendorong peningkatan aktivitas ekonomi,” ujar Margo Yuwono, mengutip data yang dilansir kementerian dan lembaga lain, misalnya Bank Indonesia, organisasi produsen produk tertentu.
Inflasi terkendali: inflasi bulan Maret 2023 tercatat sebesar 4,97% (y-on-y) dan 0,68% (q-to-q). Indeks penjualan ritel tumbuh sebesar 1,58% (y-on-y). Penjualan mobil secara “wholesale” naik 7,00% (y-on-y). Penjualan sepeda motor naik 44,47% (y-on-y). Penerimaan PPh Pasal 21 tumbuh 21,60% (y-on-y). Nilai transaksi uang elektronik, kartu debit dan kredit tumbuh 3,03% (y-on-y) namun terkontraksi 4,31% (q-to-q).
Penulis: Intonioswan | Editor: Intoniswan
Tag: PDRB