Triwulan III-2020, Ekonomi Kalimantan Tumbuh 4,23 Persen

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Provinsi di Pulau Kalimantan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 4,23 persen di Triwulan III-2020, jauh lebih tinggi dibandingkan provinsi di  Pulau Sumatera sebesar 2,22 persen, Pulau Maluku dan Papua sebesar 1,83 persen, dan Pulau Sulawesi sebesar 0,82 persen.

“Sedangkan yang tertinggi konstribusinya provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 6,80 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) , Kecuk Suhariyanto dalam rilis resminya tentang pertumbuhan ekonomi di Triwulan III-2020 yang disampaikan secara virtual, hari ini, Kamis (05/11/2020)

Disebutkan Suhariyanto, struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan III-2020 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa sebesar 58,88 persen, dengan kinerja ekonomi yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 4,00 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019 (y-on-y).

“Pertumbuhan ekonomi triwulan III-2020 pada seluruh kelompok pulau di Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan,” ungkapnya.

Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2020 mencapai Rp3.894,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.720,6 triliun.

Menurut Suhariyanto, ekonomi Indonesia triwulan III-2020 terhadap triwulan sebelumnya meningkat sebesar 5,05 persen (q-to-q).

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 24,28 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) yang tumbuh sebesar 16,93 persen.

“ Ekonomi Indonesia triwulan III-2020 terhadap triwulan III-2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 3,49 persen (y-on-y),” ujarnya.

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 16,70 persen.

Darisisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 10,82 persen.

“Ekonomi Indonesia sampai dengan triwulan III-2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,03 persen (c-to-c),” kata Suhariyanto.

Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 15,61 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran hampir semua komponen terkontraksi, Komponen Ekspor Barang dan Jasa menjadi komponen dengan kontraksi terdalam sebesar 7,52 persen. (001)