Tujuh Perusahaan Batubara Bangun Taman Kota di Tenggarong, Lainnya Kapan?

Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah memberikan penjelasan kepada wartawan di Tenggarong, kabupaten Kutai Kartanegara, Jumat 10 Maret 2023 (handout/Hdt)

TENGGARONG.NIAGA.ASIA — Tujuh perusahaan tambang batu bara di kabupaten Kutai Kartanegara membangun taman kota di Tenggarong. Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah mempertanyakan peran aktif sekitar 237 perusahaan lainnya untuk kian mempercantik Kutai Kartanegara.

Bupati Edi Damansyah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) sekaligus peletakan batu pertama pembangunan taman kota senilai Rp 5,3 miliar bersumber dari dana Corporate Social Responsibility (CSR) itu pada Jumat 10 Maret 2023.

Pembangunan taman kota yang akan menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Tenggarong itu ditarget rampung akhir tahun 2023 ini.

“Saya sampaikan apresiasi kepada teman-teman perusahaan. Ide membangun taman ini ada sejak tahun 2021 dan tahun 2023 adalah realisasinya. Keberadaan perusahaan ini lewat tanggung jawab sosial sektor batubara, namanya PPM (Program Pemberdayaan Masyarakat) itu sudah berjalan dengan baik,” kata Edi Damansyah.

Edi Damansyah memastikan akan menulis nama ketujuh perusahaan itu seiring penyelesaian taman kota, agar peran serta ketujuh perusahaan membangun taman diketahui masyarakat luas.

“Supaya masyarakat tahu, oh ini paritispasi perusahaan. Tidak hanya isu eksploitasi sumber daya alam kukar berlebihan, tidak terkendali, tidak tertangani, tidak begitu persepsinya. Jadi dengan kolaborasi ini saya berharap nanti terus bejalan. Ini kan baru 7 perusahaan,” ujar Edi Damansyah.

“Dari data, ada 240 perusahaan aktif di Kutai Kartanegara. Satu saja ambil taman, selesai. Misalkan, taman-taman itu ada di 20 kecamatan,” Edi Damansyah menambahkan.

Dijelaskan Edy, PPM sektor batubara tidak jauh berbeda dengan struktur APBD. Seperti sektor pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, lingkungan hidup dan infrastruktur. Hanya saja partisipasi perusahaan penekanannya berada di wilayah operasi seperti di Ring I dan Ring II perusahaan.

Pembangunan taman kota di Tenggarong ditarget rampung akhir tahun 2023 ini. Taman itu akan menambah Ruang Terbuka Hijau di kota Tenggarong (handout/Hdt)

“Dengan membangun taman kota ini mereka (7 perusahan) keluar dari ring. Itu yang selalu saya minta. Harus keluar dari ring dong, jangan tinjunya cuma di ring saja,” kata Edi Damansyah menganalogikan.

“Seperti teman-teman jajaran Migas. Saya ketemu dan saya bicara tolong dong jajaran Migas jangan hanya di pesisir. Bangun taman di Kota Bangun, di Muara Muntai, agar rakyat di sana tahu, Oh di Kutai Kartanegara itu ada perusahaan Migas kan?” jelas Edi Damansyah.

Menurut Edi Damansyah dia terus membangun komunikasikan peran serta aktif perusahaan melalui CSR itu.

“Ini sedang kami komunikasikan, diskusi. InsyaAllah semua menyambut baik rencana kita ini, bagaimana kolaborasi dan optimalisasi program tanggung jawab sosial atau PPM di sektor dunia usaha para perusahaan,” kata Edi Damansyah.

Meski demikian, lanjut Edi Damansyah, partisipasi tidak kurang 240 perusahaan aktif di Kutai Kartanegara itu tidak mesti harus membangun taman di 19 kecamatan lainnya di Kutai Kartanegara.

“Membangun taman ini hanya salah satu saja, bahwa Tenggarong ini kan akan kita bangun jadi kota budaya. Salah satunya perbaikan infrastruktur, di mana salah satunya adalah taman,” Edi Damansyah menegaskan.

“Kalau ini diambil (dibangun) perusahaan, APBD kita kan bisa diarahkan ke lainnya. Taman kota di Tenggarong ini ada 7 perusahaan. Jadi (perusahaan) lainnya kapan?” demikian Edi Damansyah. (*)

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: