Tumbuh Dua Digit, XL Axiata Raih Pendapatan Rp 32,34 Triliun di 2023

Teknikal XL Axiata di menara pemancar BTS (HO-XL Axiata)

JAKARTA.NIAGA.ASIA — PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil meraih kinerja yang solid di sepanjang tahun 2023. Pendapatan tercatat naik hingga 11% dibandingkan pendapatan di periode yang sama tahun lalu (YoY) menjadi Rp 32,34 triliun, XL Axiata mampu meningkatkan EBITDA sebesar 12% YoY menjadi Rp 15,89 triliun, kemudian EBITDA margin juga meningkat menjadi 49,1%, dan juga laba bersih sebesar Rp 1,28 triliun atau naik 15% YoY.

Keberhasilan itu ditopang oleh trafik data yang naik 21% YoY menjadi 9.638 Petabytes, yang mendorong kontribusi layanan Data dan Digital menjadi sebesar 91% dari total pendapatan, bersama dengan basis pelanggan yang berkualitas sebanyak 57,5 juta.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, XL Axiata berhasil melalui tahun 2023 yang tidak mudah dengan kinerja yang sangat menggembirakan, dengan pertumbuhan pendapatan, EBITDA dan laba bersih mencapai double digit.

“Peningkatan sarana digital, kualitas infrastruktur jaringan, serta adopsi teknologi yang relevan di semua lini bisnis, telah mampu meningkatkan kualitas layanan dan mampu mendorong peningkatan trafik data, yang berkontribusi pada peningkatan ARPU menjadi Rp 43 ribu,” kata Dian Siswarini, dikutip niaga.asia melalui keterangan tertulis.

Dian menambahkan, keberhasilan kinerja di sepanjang 2023 juga tidak terlepas dengan upaya perusahaan untuk terus meningkatkan efisiensi di semua lini bisnis secara cermat. Salah satunya, efisiensi pada pengeluaran untuk keperluan penjualan dan pemasaran (sales & marketing) yang mampu ditekan hingga 6%. Secara keseluruhan, kenaikan OPEX mampu dikendalikan hingga lebih rendah daripada pertumbuhan pendapatan.

Penurunan beban penjualan dan pemasaran (sales & marketing), didorong oleh peningkatan penggunaan sarana digital aplikasi MyXL dan AXISnet. Hingga akhir tahun 2023, kedua aplikasi tersebut memiliki total pengguna aktif per bulannya hingga 29 juta pengguna. Peningkatan jumlah pengguna aktif per bulan myXL dan AXISnet ini hampir dua kali lipat dalam periode dua tahun terakhir.

Meningkatnya penggunaan MyXL dan AXISnet, menunjukkan kedua aplikasi tersebut mampu meningkatkan pengalaman pelanggan yang lebih baik, serta memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kebutuhan, preferensi serta perilaku pelanggan.

“Hal ini membuat XL Axiata mampu memberikan penawaran yang tepat kepada pelanggan yang tepat, pada waktu yang tepat pula secara lebih efektif,” ujar Dian Siswarini.

Salah satu kunci pertumbuhan XL Axiata adalah personalisasi penawaran dan layanan. Hasilnya, data net promoter score (NPS) terus meningkat secara signifikan, sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya juga membantu meningkatkan pendapatan.

“Strategi tersebut akan terus diterapkan di sepanjang tahun 2024 ini,” Dian Siswarini menambahkan.

Hasil dari penerapan strategi berbasis digital melalui data analytics juga memungkinkan XL Axiata berinvestasi di area yang bernilai tinggi dan membangun jaringan, termasuk untuk memenuhi permintaan dari seluruh segmen pelanggan. Dengan data analitik ini juga memungkinkan XL Axiata mengevaluasi key performance indicator (KPI) di semua aspek terkait pelanggan, kampanye pemasaran, dan loyalitas pelanggan, sehingga perusahaan dapat merancang strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan dan peluang di waktu yang tepat.

Pada sisi infrastruktur jaringan, hingga akhir 2023, XL Axiata mampu menambah jumlah base transceiver station (BTS) sebanyak 14.101 hingga total menjadi 160.124 atau naik 10% YoY. Dari jumlah sebanyak itu, 104.993 di antaranya adalah BTS 4G. Sementara itu, fiberisasi telah mencapai 61% dari total BTS di berbagai penjuru Indonesia.

Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan BTS melalui jalur fiber, termasuk sekaligus melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber. Fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas layanan data 4G, dan sekaligus merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G.

XL Axiata juga terus melakukan upaya peningkatan kualitas jaringan sebagai penopang utama upaya meningkatan pengalaman pelanggan. Komitmen XL Axiata memperkuat jaringan tercermin dari pengalokasian belanja modal (Capex) sebesar Rp 7,16 triliun. XL Axiata akan terus melanjutkan inisiatif investasi pengembangan jaringan secara cermat untuk dapat terus meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik, dan meningkatkan penggunaan jaringan yang terus tumbuh.

Posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir Desember 2023, utang kotor tercatat di angka Rp 10,11 triliun, dengan utang bersih sebesar Rp 9,14 triluin. Rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,84 kali. XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi valuta asing. Sebesar 57% dari pinjaman yang ada memiliki suku bunga tetap (fixed) dan 43% dari pinjaman memiliki suku bunga mengambang (floating). Free cash flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar 69%, menjadi Rp 8,72 triliun.

Akselerasi Layanan FMC

Tahun 2023 merupakan tahun yang monumental untuk ambisi Convergence XL Axiata, terlihat dari jumlah pelanggan fixed broadband dan penetrasi Convergence yang masing-masing meningkat dua kali lipat. Pelanggan layanan Home telah mencapai 235 ribu dengan penetrasi konvergensi yang sangat tinggi di level 75%. Pencapaian itu menunjukkan permintaan yang kuat terhadap produk FMC XL Satu, yang juga menujukkan potensi yang besar terhadap layanan Konvergensi ke depan. Saat ini, XL Axiata memiliki cakupan jaringan XL Home dan XL Satu Fiber pada 86 kota/kabupaten, dengan total homes passed sebanyak 2 juta.

Kolaborasi XL Axiata – Link Net terus meningkat dalam upaya akselerasi layanan FMC. Dalam lima tahun ke depan, kedua pihak akan memperluas cakupan layanan hingga 8 juta home pass. Pada Juni dan Desember 2023, XL Axiata dan Link Net telah menandatangani kesepakatan kerja sama pembangunan dan pengoperasian jaringan sebanyak 3 juta homes passed.

Dengan penambahan infrastruktur ini, XL Axiata akan mendorong percepatan penetrasi konvergensi layanan XL SATU. Proses pembentukan XL Axiata sebagai ServeCo dan Link Net sebagai FiberCo juga terus berporgres, dengan adanya kesepakatan pengambilalihan sekitar 750 ribu pelanggan residensial Link Net oleh XL Axiata. Pengambilalihan tersebut akan meningkatkan jumlah pelanggan fixed broadband XL Axiata menjadi sekitar satu juta, yang akan menempatkan XL Axiata sebagai pemain kedua dalam pasar fixed broadband di Indonesia.

XL Axiata kini terus mengembangkan produk ke segmen korporat dan usaha kecil menengah (UKM). Pengembangan layanan ke kedua segmen tersebut juga diselaraskan dengan terus meningkatnya kebutuhan atas layanan Information and Communication Technology (ICT), Internet of Things (IoT), dan Big Data.

Sumber : XL Axiata | Editor : Saud Rosadi

Tag: