Tungku Smelter yang Terbakar dalam Proses Perbaikan

Lokasi tungku milik PT ITSS yang terbakar  di kawasan Morowali Industrial Park berdasarkan tangkapan layar dari Google Earth

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepala Divisi Media Relations Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, Dedy Kurniawan, mengungkapkan, tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS)  yang terbakar, 24 Desember lalu sebenarnya dalam proses perbaikan.

“Tungku smelter No. 41 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan. Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi. Dinding tungku lalu runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan kebakaran,” kata Dedy Kurniawan dalam keterangan resminya sebagaimana dirilis Kementerian Perindustrian.

Akibatnya, lanjut Dedy, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.

“Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya,” ujar Dedy.

Diterangkan, saat ini, tim PT IMIP tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain safety tenant, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulawesi Tengah, Danrem Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali.

Sementara itu, sebanyak 46 korban terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas. Sejumlah 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh Klinik IMIP, dan 5 orang rawat jalan.

Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pascakecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban.

“Kami juga telah menyerahkan 1 jenazah korban kepada keluarga korban,” jelas Dedy.

Korban meninggal dunia dalam ledakan smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah bertambah 5 orang sehingga totalnya jadi 18 orang.

Kapolres Morowali AKBP Suprianto mengatakan hingga pagi ini, tercatat korban meninggal dunia bertambah menjadi lima orang setelah dilakukan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Morowali.

“Sampai dengan pagi ini korban meninggal di RSUD Kabupaten Morowali adalah 5 orang. Satu merupakan pekerja lokal dan empat merupakan pekerja asing,” kata AKBP Suprianto saat dihubungi oleh Tempo dalam pesan singkat pada Selasa pagi, 26 Desember 2023, sebagaimana dilaporkan media Tempo.co.@

Tag: