Uang Beredar Maret 2024 Rp8.888,4 Triliun

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Likuiditas  perekonomian atau uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh lebih tinggi. Posisi uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp8.888,4 triliun atau tumbuh sebesar  7,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 5,3% (yoy).

“Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,9% (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,2% (yoy),” Asisten Gubernur Bank Indonesia Bidang Komunikasi, Erwin Haryono dalam rilisnya, Jum’at (26/4/2024).

Menurut Erwin, perkembangan M2 pada Maret 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat. Penyaluran kredit[1] pada Maret 2024 tumbuh sebesar 11,8% (yoy), meningkat dibandingkan ​pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,0% (yoy).

“Tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 18,0% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 1,0% (yoy) pada Februari 2024. Sementara itu, aktiva luar negeri bersih terkontraksi sebesar 1,1% (yoy), setelah tumbuh sebesar 2,3% (yoy) pada bulan sebelumnya,” ujarnya.

Untuk diketahui, [1] Kredit yang diberikan hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker’s Acceptances), dan Tagihan Repo.

Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum yang berkedudukan di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk.

Hasil lengkap statistik uang beredar dan analisis terkait dapat dibaca pada link​ berikut.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: