Uji Coba MBG di Nunukan, Pjs Gubernur Kaltara: Banyak Pelajar Belum Sarapan Ketika Berangkat Sekolah

Pjs Gubernur Kaltara Togar Simangunsong bersama Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura menghadiri uji coba makan bergizi gratis di SLB Negeri Nunukan. (foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Togar Simangunsong bersama Bupati Nunukan Hj. Asmin Luara, menghadiri uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di SDN 06, SMPN 03 dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Nunukan.

“Kegiatan ini masih bersifat uji coba, jadi tentunya programnya belum sempurna, perlu evaluasi terhadap pemilihan menu untuk tiap tingkatan sekolah,” kata Togar Simangunsong pada Niaga.Asia, Kamis (31/10/2024).

Dari uji coba ini, lanjutnya, Pemerintah Kaltara dan pemerintah kabupaten/kota dapat mengevaluasi dan menentukan pola kerja penyiapan makan dan minum terhadap pelajar di semua sekolah, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB).

Togar menuturkan, menu MBG yang disajikan di sekolah Kabupaten Nunukan, memenuhi standar  4 sehat 5 sempurna yakni nasi, telur, sayur, buah dan susu. Menu tersebut lebih baik dari daerah-daerah lain yang telah melaksanakan uji coba MBG.

“Pemerintah Kaltara sudah melakukan studi banding di lain daerah, menu makan disini masih lebih bagus. Diluar dugaan kita bisa melaksanakan dengan baik,” ucapnya.

Pelaksanaan program MBG Presiden RI Prabowo Subianto rencananya dimulai serentak pada 02 Januari 2025 mendatang, dengan konsep lima hari kegiatan belajar atau disesuaikan selama hari sekolah.

Kegiatan MBG di Kabupaten Nunukan sebaiknya digelar untuk sarapan pagi pelajar sebabm menurut informasi dan laporan, banyak anak-anak didik tidak melakukan sarapan ketika berangkat ke sekolah.

“Saya sudah wawancara dengan 3 anak-anak, katanya mereka tidak sarapan ke sekolah, perut kosong itu membuat pelajar kurang konsentrasi belajar karena lapar,” sebutnya.

Uji coba MBG merupakan perintah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) kepada seluruh gubernur dengan estimasi waktu pelaksanaan selama 3 bulan. Adapun sumber pembiayaan kegiatan diambil dari alokasi APBD tiap daerah.

Soal menyediakan MBG, Togar menerangkan, nantinya akan ada pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) yang dilibatkan menyiapkan bahan-bahan baku seperti sayuran, buah-buahan, telur, ayam pedaging serta beras.

“Laporan-laporan uji coba MBG di tiap daerah nantinya menjadi format bagi pemerintah pusat menentukan sistem kebijakan yang paling tepat,” bebernya.

Togar mengungkapkan, SMPN 03 dan SLBN Kecamatan Nunukan, merupakan sekolah pertama melaksanakan uji coba MBG untuk tingkat SMP dan SLB di wilayah Kaltara. Sebelumnya Malinau dan Tarakan masih di tingkat SDN.

Hasil kegiatan di Nunukan akan menjadi laporan dan konsep kebijakan pelaksanaan MGB bagi sekolah-sekolah di Kaltara, termasuk terhadap persoalan anggaran pemenuhan menu makan dan minum yang tidak mencukupi.

“Anggaran menu sehat bergizi disiapkan pemerintah pusat Rp 15.000, sementara anggaran MBG di Nunukan sekitar Rp 20.000 – Rp 25.000, nah bagaimana cara mengatasi selisih anggaran ini,” ungkapnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan 

Tag: