UMKM Perdagangan, Hotel dan Restoran Paling Dominan Terima Kredit UMKM di Kaltim

ILUSTRASI: UMKM Perdagangan, Hotel dan Restoran terima 41,76% dari total pangsa kredit UMKM. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Penyaluran kredit UMKM Kaltim tetap terjaga yang bersumber dari pertumbuhan positif penyaluran kredit modal kerja dan kredit investasi. Kinerja penyaluran kredit UMKM Kaltim Triwulan IV-2022  tumbuh positif sebesar 5,02% (yoy), meski melambat dibandingkan dengan Triwulan III-2022 sebesar 14,13% (yoy).

Demikian Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kaltim mencatat dalam Laporan  Perekonomian Provinsi Kaltim Tahun 2022 yang dilansir Maret 2023 dan disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Ricky P Gozali dalam acara Temu Media Bulan April, hari Kamis (13/4/2023).

Berdasarkan lapangan usahanya, peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM Kaltim utamanya bersumber dari pertumbuhan penyaluran kredit UMKM di LU (Lapangan Usaha)  industri pengolahan, pertanian, serta PHR (Perdagangan, Hotel dan Restoran).

Kredit UMKM di LU industri pengolahan, pertanian, dan PHR masing-masing tumbuh positif sebesar 15,81% (yoy), 27,90% (yoy), dan 3,75% (yoy), meski melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 23,82% (yoy), 61,67% (yoy), serta 9,38% (yoy).

Sumber: Bank Indonesia Kaltim

“Berdasarkan pangsanya, kredit UMKM Kaltim pada LU PHR  mendominasi penyaluran kredit UMKM di Kaltim dengan pangsa 41,76% dan diikuti oleh sektor pertanian, dengan pangsa sebesar 28,32%.,” ungkap Ricky.

Adapun LU yang memiliki pangsa terkecil dalam penyaluran kredit UMKM adalah LU pertambangan yakni sebesar 2,70% dari total penyaluran kredit UMKM.

Sumber: Bank Indonesia Kaltim.

Menurut Ricky, pertumbuhan positif pada penyaluran kredit UMKM bersumber dari kredit investasi yang tumbuh sebesar 10,54% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan (III-2022) sebelumnya yang terkontraksi sebesar 10,15% (yoy).

“Selain itu, kredit modal kerja UMKM tumbuh positif sebesar 1,59% (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 28,65% (yoy),” katanya.

(Grafik IV.31).

Pembiayaan UMKM memiliki pangsa sebesar 17,04% dari total penyaluran pembiayaan perbankan di Kaltim, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang memiliki pangsa sebesar 17,85% (Grafik IV.32).

Risiko kredit UMKM Kaltim kembali mengalami perbaikan dan berada di bawah threshold 5%. Risiko kredit UMKM mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, dari 4,13% menjadi 3,59%.

“Penurunan tingkat risiko kredit/NPL UMKM Kaltim bersumber dari membaiknya risiko kredit investasi yang sebesar 1,02%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 1,97%,” kata Ricy lagi.

Sementara itu, risiko kredit modal kerja tercatat sebesar 5,33%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 5,03%.

Berdasarkan pangsanya, pembiayaan modal kerja menjadi penyumbang utama kredit UMKM Kaltim sebesar 59,71%. Sementara itu, sisanya sebesar 40,29% disumbang oleh kredit investasi UMKM.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan  | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: