Ummat Hindu Samarinda Ibadah Hari Raya Kuningan di Pura Jalan Sentosa

Ummat Hindu di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) hari ini,  melaksanakan ibadah Hari Raya Kuningan di Pura di Jl. Sentosa No.22, Kecamatan Sungai Pinang. (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Ummat Hindu di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) hari ini, melaksanakan ibadah Hari Raya Kuningan di Pura di Jl. Sentosa No.22, Kecamatan Sungai Pinang. Hari Raya Kuningan merupakan puncak dari rangkaian Hari Raya Galungan yang dirayakan 10 hari sebelumnya.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kaltim, I Made Subamia, menjelaskan, Hari Raya Kuningan memiliki makna kemenangan Dharma (kebaikan) melawan Adharma (kejahatan). Umat Hindu diimbau untuk selalu meningkatkan kualitas diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Hari Raya Kuningan ini merupakan simbol kemenangan Dharma melawan Adharma. Kita sebagai umat Hindu harus selalu meningkatkan kualitas diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan,” ujar I Made Subamia.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kaltim, I Made Subamia. (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

Lebih lanjut, I Made Subamia menjelaskan, Hari Raya Kuningan dirayakan setiap 6 bulan sekali. Pada hari ini, umat Hindu melakukan persembahan di pura dan berkumpul bersama keluarga untuk menjalin silaturahmi.

“Hari Raya Kuningan ini dirayakan setiap 6 bulan sekali. Pada hari ini, umat Hindu melakukan persembahan di pura dan berkumpul bersama keluarga untuk menjalin silaturahmi,” jelasnya kepada wartawan, Sabtu (9/3/2024).

Pembina Ummat Hindu Provinsi Kaltim , A.A Gede Raka Ardita.  (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

Perayaan Hari Raya Kuningan di Pura Jalan Sentosa dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti persembahyangan bersama, tari-tarian tradisional Bali, dan makan bersama. Umat Hindu dari berbagai daerah di Kaltim tampak antusias mengikuti perayaan ini. Ada yang lebih utama khusus perempuan jika datang haid tidak boleh mengikuti sembayang, karema tempat Sembayang areal suci.

Semenatara Ketua Dewan Pimpinan Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (DP Peradah) Provinsi Kalimantan Timur, I Gede Astika Guna Sanjaya berharap ummat Hindu dapat menjaga toleransi sesama umat beragama dimana pun berada.

“Karena setelah ogoh-ogoh masuk dalam Hari raya Nyepi dimana tidak ada kegiatan,” ujarnya.

Ketua Dewan Pimpinan Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (DP Peradah) Provinsi Kalimantan Timur, I Gede Astika Guna Sanjaya. (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

Pembina Ummat Hindu Provinsi Kaltim, A.A Gede Raka Ardita mengatakan, perayaan hari ini  lebih ramai. Besok hari akan dilaksanakan Ogoh-ogoh sebagai representasi Bhuta Kala, dibuat menjelang Hari Nyepi dan diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari Pangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi.

“Rencana nya akan dihadiri Wali Kota Samarinda,” ujar AA Gede Raka Ardita.

Sukma dan Dewi usai sembayang Kuningan.(Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia)

Lain halnya dengan Sukma dan Dewi, warga Perum Arisko berharap tahun ummat Hindu setelah mengikuti ibadah Kuningan semua bakti doanya diterima.

“Kami merasa bersyukur sembayang Kuningan tahun ini lebih ramai, setelah Covid-19 berlalu,” katanya.

Penulis: Yuliana Ashari I Editor: Intoniswan

Tag: