Usai Adu Mulut, Sahrani Tewas dengan Tujuh Luka Tikam di Samarinda

Kepolisian memperlihatkan jasad Sahrani sebelum dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Abdul Wahab Syachranie Jalan Palang Merah, Samrinda, Selasa 28 Maret 2023 (handout/INAFIS)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Sahrani, 35 tahun, warga Sambutan, kota Samarinda, ditemukan tewas dengan tujuh luka diduga tuka tikaman senjata tajam, di area kebun kawasan Jalan Rawa Sari IV RT 47 Kelurahan Air Putih, Samarinda. Polisi tengah memburu terduga pelaku pembunuhan itu.

Jasad Sahrani ditemukan warga posisi terlentang sekitar pukul 07.00 Waktu Indonesia Tengah. Saat ditemukan korban mengenakan celana jins dan berpakaian biru. Warga pun melapor ke kepolisian.

Informasi di lokasi kejadian, tim INAFIS dan unit reserse kriminal Polsek Samarinda Ulu melalukan olah tempat kejadian perkara. Diduga kuat Sahrani korban pembunuhan.

Sahrani diketahui adalah suami dari Ratnawati, 38 tahun. Penuturan warga, sebelum ditemukan tidak bernyawa, Sahrani terlibat adu mulut dengan seorang pria yang dikenal warga bernama Sofi, 37 tahun, yang diketahui mantan suami Ratnawati. Tidak diketahui persis sebab masalah adu mulut itu.

Memasuki pagi hari pukul 07.00 Waktu Indonesia Tengah, Sahrani ditemukan tidak bernyawa bersimbah darah di kebun warga.

Penuturan Ratnawati, dia memang baru saja menikah dengan Sahrani. Dia pun terkejut mantan suaminya, Sofi, datang dan marah-marah.

“Marah karna saya nikah lagi. Padahal sudah tiga bulan tidak menafkahi. Saya bilang kalau mau ambil barang-barang silahkan aja,” kata Ratnawati.

Tim Palang Merah Indonesia beserta INAFIS mengevakuasi jenazah Sahrani, Selasa 28 Maret 2023 (handout/INAFIS)

Meski beranjak meninggalkan Ratnawati, belakangan Sofi malah terlibat adu mulut dengan Sahrani, hingga akhirnya Sahrani ditemukan tewas.

Kasus itu dalam penanganan satuan reserse kriminal Polresta Samarinda. Empat orang sementara ini dimintai keterangan sebagai saksi.

“Iya, tadi pagi ditemukan mayat laki-laki dan kita sudah olah TKP. Dari hasil pengamatan awal di TKP, yang bersangkutan dimungkinkan meninggal dunia karena penganiayaan,” kata Komisaris Besar Polisi Ary Fadli, Kepala Polresta Samarinda.

Saat ini jenazah Sahrani sedang dalam proses autopsi untuk memastikan sebab kematiannya. Mesk dari pemeriksaan awal ditemukan tujuh luka tusuk di antaranya di bagian dada dan perutnya.

“Dari hasil autopsi, dan pemeriksaan saksi-saksi, kita akan cari siapa pelakunya. Doakan semoga kita bisa segera temukan dan ungkap pelakunya,” Ary Fadli menerangkan.

Masih disampaikan Ary Fadli, semua pihak yang mendengar, melihat dan menyaksikan kejadian, akan dimintai keterangan kepolisian.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: