SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Sutradara ‘Sang Mulawarman’ Wawan Timor memang tidak salah pilih ketika memasang Vanny Verbian Stephanie memerankan tokoh Putri Anggiiswari, permaisuri Sang Mulawarman, Maharaja Kerajaan Hindu tertua di Nusantara, Kutai Martadipura.
Di samping mempunyai kemampuan akting yang terbilang bagus, dara kelahiran Jakarta, 22 Maret 1989 ini mempunyai seabrek prestasi lokal, nasional dan internasional.
Dalam repertoar yang akan pentas di Temu Karya Taman Budaya (TKTB) se-Indonesia di Bandung, 20-24 Agustus 2023 ini, Vanny, sapaan akrabnya, memerankan tokoh istri yang merasa berdosa atas musibah yang menimpa Kerajaan Martadipura dan suaminya Sang Mulawarman.
“Dalam naskah itu, saya memerankan Permaisuri Anggiiswari. Lantaran perkawinan kami, antara kasta Kesatrian dan kasta Waisya, yang melanggar aturan Dewata, saya rela menebusnya dengan terjun ke api suci,” ungkap Putri Pariwisata Kaltim 2017 itu saat ditemui niaga.asia, Minggu (6/8).
Juara III Tari Berpasangan Tingkat SMA FLS2N Kaltim ini, pada awalnya agak kesulitan memainkan peran itu.
“Untungnya Bang Wawan Timor selaku sutradara, telaten membimbing dan mengarahkan saya,” kata anggota Paskibraka Kaltim tahun 2014 sebagai pembawa baki bendera Merah Putih.
Vanny yang pernah mengikuti program Japan East Asia Network of Exchange for Student and Youth (Janesys) 2015-2016 di Jepang ini menyebut, peran Permaisuri Anggiiswari akan dimainkannya dengan penuh totalitas.
Kesempatan pentas teater di Bandung bersama Teater Matahari Samarinda itu diakuinya sebagai pengalaman yang sangat berharga, dan tak terlupakan.
“Bermain dengan para aktor senior Kaltim seperti Bang Pance, Bang Zakir, Bang Yan dan Bang Ozi, terutama dengan Bang Arafat sebagai Sang Mulawarman, jadi wahana belajar dan sangat membanggakan saya dalam berkesenian,” papar Vanny yang pernah terlibat bersama Sanggar Talabang Samarinda dalam Festival Tari Tradisi Tingkat Nasional di TMII, Jakarta tahun 2015.
Putri dari pasangan Andre dan Rhika Melinda ini mengenal teater sejak di Teater Batu SMAN 2 Samarinda di bawah bimbingan Awang Khalik.
“Namun baru kali ini mendapat peran besar sebagai tokoh dalam sejarah Kerajaan Kutai Martadipura,” pungkasnya.
Penulis: Hamdani | Editor: Saud Rosadi
Tag: KaltimKebudayaanKesenianSamarinda