SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wali Kota Samarinda, H Andi Harun mengatakan, arah pembangunan ekonomi membentuk wirausaha baru baik yang lahir dari inisiatif dan prakarsa Pemerintah Kota Samarinda maupun dari bentuk kemitraan dengan BUMN dan peran swasta, penguatan kapasitas berusaha bagi UMKM, dan pelaku ekonomi kreatif.
Kemudian, lanjut wali kota dalam pidatonya di Rapat Paripurna DPRD Samarinda Memperingati HUT Ke-355 Kota Samarinda dan HUT 63 Pmerintah Kota Samarinda, Selasa (24/01/2023). Program mandatori pada kegiatan Pro-Bebaya juga dialokasikan untuk kegiatan pelatihan atau bantuan pemberdayaan masyarakat.
“Bank Perkredutan Rakyat Pemkot Samarinda menyediakan sarana pembiayaan untuk UMKM bahkan usaha mikro. Pemkot Samarinda juga telah menempatkan dana Rp15 miliar di Bankaltimtara untuk pelaku UMKM. Pelaku UMKM bisa meminjam modal kerja hingga Rp25 juta tanpa dibebani bungan. Itu namanya kredit Bertuah,” kata wali kota.
Sementara untuk Perumdam Tirta Kencana dan Perumda Varia Niaga Samarinda mengemban misi bisnis yang berbasis profit oriented juga melekat fungsi sosial publik services.
BUM RT
Menurut wali kota, dia telah meneken Peraturan Wali Kota Nomo 27 Tahun 2022 tentang Pedoman Teknis Pembentukan dan Pelaksanaan Program Badan Usaha Milik Rukun Tetangga BUM RT) Berbasis Kelurahan.
“Perwali ini akan disosialisasikan ke kecamatan dan kelurahan,” kata Andi Harun. Berdasarkan data terdapat 83 calon BUM RT yang telah disusulkan oleh 10 kecamatan untuk dilanjutkan sesuai tahapan pembentukan BUMRT berbasis Kelurahan.
Wali kota menerangkan, bentuk dukungan Pemekot Samarinda pada program pembentukan dan penguatan wirausaha Samarinda berupa; kredit usaha rakyat (KUR) Bertuah. Pinjaman kepada pelaku usaha dengan bunga 0%, dimana Pemkot Samarinda melalui Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kota Samarinda telah menggulirkan dana sebesar Rp15 miliar.
“Dalam penyalurannya, Pemkot bekerjasama dengan Bankaltimtara,” sambungnya.
Dukungan kedua berupa kegiatan DID (Dana Insentif Daerah), memberikan voucer gratis sebesar 100 ribu selama tiga bulan kepada 5.250 pelaku usaha mikro dan kecil.
Dukungan ketiga berupa BLT dari pemerintah pusat melalui APBD Provinsi telah disalurkan kepada 10.000 pelaku usahadengan nilai sebesar Rp600 ribu per pelaku usaha yang tersebar di 59 kelurahan di Samarinda.
Wali kota juga menambahkan, perangkat daerah terkait juga telah memberikan pelatihan kewirausahan untuk 118 pelaku usaha serta sosialisasi digitalisasi usaha bersama 569 pelaku usaha.
“Apa yang dilaksanakan Pemerintah Kota Samarinda untuk pembangunan, pada dasarnya adalah dalam rangka untuk mendorong pertumbuhan, menciptakan dan memperluas lapangan kerja, mengurangi kemiskinan dan mendukung terciptanya keadaan linkungan yang lebih baik,” tegas wali kota.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Samarinda