Wali Kota Samarinda Minta Daur Ulang Sampah jadi Muatan Lokal Di Sekolah

Wali Kota Samarinda Andi Harun saat memberikan sambutan di acara launching wadah edukasi daur ulang sampah Kota Samarinda, di salah satu Resto Cafe, di Jalan Dr Soetomo No 34, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda, pada Kamis (9/3/2023) (Ade/NiagaAsia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA –  Wali Kota Samarinda, H Andi Harun minta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, H Asli Nuryadin,  kegiatan daur ulang sampah masuk muatan lokal di setiap sekolah dasar dan menengah pertama  (SD/SMP) di Samarinda, sehingga bisa menjadi edukasi bagi anak sejak usia dini mendaur ulang sampah.

Permintaan itu disampaikan sat me-launching Wadah Edukasi Daur Ulang Sampah Kota Samarinda yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda,  Kamis (9/3/2023).

“Untuk Pak Asli, saya berpesan agar daur ulang bisa dimasukkan ke muatan lokal kerajinan anak, ini penting untuk kesehatan dan kebersihan anak-anak kita,” terang orang nomor satu di Samarinda itu.

Lebih lanjut, Andi Harun mengatakan dari muatan lokal tersebut kelak setelah anak-anak  dewasa dan terbentuk komunitas masyarakat yang sadar akan kebersihan kota.

“Dimulai dari sekolah, dari usia dini, kelak akan bermanfaat akan kebersihan dan kenyamanan kota,” jelasnya.

Wali Kota Samarinda Andi Harun memberikan donasi sedekah sampah HPSN 2023 kepada anak-anak SD, di salah satu Resto Cafe, di Jalan Dr Soetomo No 34, Kecamatan Samarinda Ulu, Samarinda, pada Kamis (9/3/2023) (Ade/NiagaAsia)

Menanggapi usulan Wali Kota Samarinda, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengungkapkan akan disampaikan ke setiap sekolah di Samarinda, tinggal mencari cara untuk mengemasnya.

“Untuk yang disampaikan Pak Wali tadi, kita akan follow up, apakah masuk di ekstrakulikuler atau muatan lokalnya supaya tanggung jawab tentang sampah itu ada di diri masing-masing,” ucap Asli Nuryadin.

Selain itu, dirinya mengatakan untuk daur ulang sampah akan diterapkan secara perlahan, yang terpenting sekarang adalah membangun kebiasaan anak-anak untuk menjaga kebersihan sekolah dengan peraturan yang sudah dibuat, seperti membawa kantong plastik untuk sampah makanannya.

“Anak-anak turun kesekolah harus membawa makanan dan tempatnya, kalau tidak siap atau yang belum membawa makanan minimal tempatnya, sebab kalau tidak, nanti berjenjang diedukasi, kita terapkan itu dulu,” ucapnya.

Tujuannya agar setiap anak bertanggung jawab atas sampahnya masing-masing, dari situ tercipta lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.

“Biar anak-anak bawa tas kecil kantong plastik tong sampahnya bersih, itu  berarti sampahnya sudah dikelola siswanya sendiri,” tutupnya.

Penulis: Ade Saputra | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Samarinda

Tag: