SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wali Kota Samarinda, H Andi Harun minta jajarannya untuk mmpertahankan opini masyarakat Samarinda yang mulai positif terhadap kinerja Pemerintah Kota Samarinda dalam dua tahun terakhir.
“Opini positif masyarakat itu kita dapat setelah pemerintah melakukan terobosan dan inovasi dalam pengendalian banjir, dimana hasilnya sangat efektif,” ujar Andi Harun pada Niaga.Asia, Senin (13/2/2023).
“Opini masyarakat mulai berubah, bahkan kami merekam, mendengar opini “Samarinda Mulai Berubah” juga datang dari warga Balikpapan, Kukar, Bontang, Kutim, Berau, warga Mahulu, bahkan dari luar Kaltim,” ungkap Andi Harun.
Dukungan warga Samarinda sendiri, lanjut wali kota, juga sangat bagus, sehingga program penataan bantaran sungai Karang Mumus, misalnya segmen gang Nibung ke jembatan Ruhui Rahayu dapat dilaksanakan dengan lancar, berkat komunikasi yang intensif.
Begitu pula dengan rencana penangangan banjir di Alaya, juga telah dapat dukungan warga pemilik tanah yang tanahnya akan dibebaskan untuk membuat kanal dari simpang Alaya menuju anak sungai Karang Mumus di PM Noor.
“Kita di pemerintahan wajib mempertahankan kinerja positif agar opini positif masyarakat tetap positif dan meningkat lagi,” kata wali kota.
Menurut Andi Harun, opini positif masyarakat luar Samarinda itu tidak saja membuat optimisme meningkat signifikan, akan tetapi pengaruhnya sampai pada meningginya partisipasi masyarakat dalam gerakan pembangunan Kota Samarinda.
“Setelah bekerja keras setahun lebih kita berhasil meningkatkan aspek fisik bangunan maupun fungsi pelayanan ke masyarakat, produktifitas daerah dan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Berkurangnya titik banjir di Samarinda membuat produktifitas masyarakat meningkat, karena tak ada lagi gangguan beraktivitas. Begitu pula dengan pelayanan publik di bidang apa saja menjadi lancar. Masyarakat juga tak perlu repot-repot membangun dapur umum bagi korban banjir.
“Tahun ini juga sudah dikerjakan normalisasi sungai Karang Mumus di segmen Bengkuring dengan target, air tak lagi melimpah ke kawasan permukiman. Panjang badan sungai yang dinormalisasi 1.600 meter, atau 1,6 kilometer,” ungkap Andi Harun.
Saat ini, lanjut wali kota, ada 3 sarana infrastruktur yang sedang on going process menjadi proyek Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yakni, rencana proyek Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Internasional IA Moeis Samarinda, proyek pelabuhan multi purpose Samarinda, dan proyek penerangan jalan umum (PJU) Samarinda.
“Proyek tersebut untuk kepentingan masyarakat semua dan pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja,” terangnya.
Untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat, infrastruktur kesehatan, perekonomian dan fasilitas publik, harus baik dan lengkap, sehingga aktivitas ekonomi masyarakat dan badan usaha yang didirikan masyarakat maupun pemerintah, BUMD, BUMN, swasta, maupun badan usaha patungan pemerintah dengan swasta bisa berkembang, kapasitas berusaha meningkat.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Samarinda