SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wali Kota Samarinda, H Andi Harun, hari ini meresmikan beroperasinya pasar rakyat Beluluq Lingau di jalan PM Noor, Kelurahan Sempaja, Samarinda Utara, dimana dari 100 lapak yang tersedia, sebanyak 70 sudah ditempati pedagang.
Pedagang di pasar dengan bangunan berornamen budaya masyarakat Dayak ini berjualan pernak-pernik suku Dayak atau cindera mata, kuliner, sembako, sayur-mayur, daging babi, ubi-ubian, pisang, buah-buahan, dan ikan, serta minuman ringan.
Turut mendampingi Wali Kota Andi Harun, Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas, Wakil Ketua DPRD Samarinda, Rusdi, Forkopimda Samarinda, Kepala Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim (LADK-KT) Ajang Kedung, dan Ketua Dewan Adat Dayak Kota Samarinda, Hendrik Tandoh.
Menurut Andi Harun, bangunan lapak di pasar Belulug, satu-satunya di Samarinda berciri khas ornamen Suku Dayak.
“Kita memang desain sedikit lebih unik, agar jadi daya tarik, tapi yang paling penting adalah pasar ini berfungsi. Pasar ini akan kita plot jadi pasar berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia), nanti kita lengkapi dengan IPAL (Instalsi Pengolah Air Limbah) dan ada ruang khusus bagi kendaraan bongkar muat barang,” ujarnya.
Ia berharap dengan fasilitas yang lebih bagus dan bersih membuat pengunjung datang lebih banyak dan bisa meningkatkan pendapatan pedagang maupun pendapatan kota, apa lagi yang dijual pedagang berbagai macam produk, mulai dari pernak-pernik suku Dayak atau cindera mata, kuliner, sembako, sayur-mayur, daging babi, dan ikan.
“Pasar bisa jadi alat mengungkit meningkatnya perekonomian kota,” tambahnya.
Masih akan Ditingkatkan
Wali kota saat peresmian juga menerangkan, setelah pasar Beluluq ditempati pedagang dan sudah aktig berjualan, pemkot akan terus meningkatkan fasilitas secara bertahap, mulai dengan membangunkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan melengkapi pasar dengan kanopi sehingga pasar terasa bersih, rapi dan indah.
“Ya kita menambah utilitas yang lain seperti IPAL, Kanopi, dan mungkin tahun depan akan ada pengembangan lagi,” ucapnya.
Dikatakan pula bahwa pemerintah tengah melakukan negosiasi dengan pemilik lahan yang bersebelahan dengan pasar Beluluq agar mau melepas tanahnya, dimana nanti digunakan menambah luas pasar, sehingga bisa menampung pedagang lebih banyak.
“Saya sudah minta Pak Kadis (Marnabas) untuk diskusi dengan pemilik lahan, mudah-mudahan mau melepas tanahnya,” ujarnya.
Wali kota juga menegaskan, pembangunan dan pengembangan pasar rakyat yang ada di Samarinda disesuaikan dengan standar nasional indonesia (SNI), syarat-syarat teknisnya antara lain memiliki area parkir, ruang dagang dan area bongkar muat barang.
“Pasar Beluluq ini akan kita jadikan pasar SNI, dengan keunikan desain bangunannya,” ucap wali kota.
Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Prabowo D | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Samarinda