Wali Kota Samarinda Resmikan Pasar Beluluq Lingau di Jalan PM Noor

Wali Kota Samarinda, H Andi Harun didampingi Ketua Dewan Adat Dayak Kota Samarinda, Hendrik Tandoh (kiri), Kepala Adat Dayak Kenyak Kaltim, Ajang Kedung (kanan) tandatangani prasasti peresmian Pasar Rakyat Beluluq Lingau, disaksikan Wakil Ketua DPRD Samarinda, Rusdi dan jajaran Forkopimda Samarinda, Rabu (8/2/2023). (Foto Prabowo D/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wali Kota Samarinda, H Andi Harun, hari ini  meresmikan beroperasinya pasar rakyat  Beluluq Lingau di jalan  PM Noor, Kelurahan Sempaja, Samarinda Utara, dimana dari 100 lapak yang tersedia, sebanyak 70 sudah ditempati pedagang.

Pedagang di pasar dengan bangunan berornamen budaya masyarakat Dayak ini berjualan  pernak-pernik suku Dayak atau cindera mata, kuliner, sembako, sayur-mayur, daging babi, ubi-ubian, pisang,  buah-buahan, dan ikan, serta minuman ringan.

Turut mendampingi Wali Kota Andi Harun, Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas,  Wakil Ketua DPRD Samarinda, Rusdi, Forkopimda Samarinda, Kepala Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim (LADK-KT) Ajang Kedung, dan Ketua Dewan Adat Dayak Kota Samarinda, Hendrik Tandoh.

Menurut Andi Harun, bangunan lapak di pasar Belulug, satu-satunya di Samarinda berciri khas ornamen Suku Dayak.

“Kita memang desain sedikit lebih unik, agar jadi daya tarik, tapi yang paling penting adalah pasar ini berfungsi. Pasar ini akan kita plot jadi pasar berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia), nanti kita lengkapi dengan IPAL (Instalsi Pengolah Air Limbah) dan ada ruang khusus bagi kendaraan bongkar muat barang,”  ujarnya.

Wali Kota Samarinda, H Andi Harun  berbincang-bincang dengan salah seorang pedagang dari 78 pedagang yang sudah berjualan di Pasar Rakyat  Beluluq Lingau di PM Noor, Kelurahan Sempaja, Samarinda Utara, Rabu (8/2/2023). (Foto Prabowo D/Niaga.Asia)

Ia berharap dengan fasilitas yang lebih  bagus dan bersih membuat pengunjung datang lebih banyak dan bisa meningkatkan pendapatan pedagang maupun pendapatan kota, apa lagi yang dijual pedagang berbagai macam produk, mulai dari pernak-pernik suku Dayak atau cindera mata, kuliner, sembako, sayur-mayur, daging babi, dan ikan.

“Pasar bisa jadi alat mengungkit meningkatnya perekonomian kota,” tambahnya.

Masih akan Ditingkatkan

              Wali kota saat peresmian juga menerangkan, setelah pasar Beluluq ditempati pedagang dan sudah aktig berjualan, pemkot akan terus meningkatkan fasilitas secara bertahap, mulai dengan membangunkan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan melengkapi pasar dengan kanopi sehingga pasar terasa bersih, rapi dan indah.

“Ya kita menambah utilitas yang lain seperti IPAL, Kanopi, dan mungkin tahun depan akan ada pengembangan lagi,” ucapnya.

Dikatakan pula bahwa pemerintah tengah melakukan negosiasi dengan pemilik lahan yang bersebelahan dengan pasar Beluluq agar mau melepas tanahnya, dimana nanti digunakan  menambah luas pasar, sehingga bisa menampung pedagang lebih banyak.

“Saya sudah minta Pak Kadis (Marnabas) untuk diskusi dengan pemilik lahan, mudah-mudahan mau melepas tanahnya,” ujarnya.

Wali kota juga menegaskan, pembangunan dan pengembangan pasar rakyat yang ada di Samarinda  disesuaikan dengan standar nasional indonesia (SNI), syarat-syarat teknisnya antara lain memiliki area parkir, ruang dagang dan area bongkar muat barang.

“Pasar Beluluq ini akan kita  jadikan pasar SNI, dengan keunikan desain bangunannya,” ucap wali kota.

Penulis: Kontributor Niaga.Asia, Prabowo D | Editor: Intoniswan | Advetorial Diskominfo Samarinda

Tag: