
BADUNG.NIAGA.ASIA – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mendukung bandara dapat menjadi salah satu titik promosi produk ekspor Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Wamendag dalam Rapat Koordinasi Optimasi Layanan Kebandarudaraan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Novotel Ngurah Rai Airport, Kabupaten Badung, Bali, hari ini, Kamis, (23/1).
“Bandara memiliki posisi strategis sebagai pintu gerbang Indonesia, terutama Bandara I Gusti Ngurah Rai yang dilalui banyak wisatawan dan pelaku bisnis internasional setiap tahunnya. Dengan menempatkan bandara sebagai titik promosi, produk-produk Indonesia diharapkan dapat lebih dikenal dunia yang akhirnya mendukung peningkatan ekspor,” ungkap Wamendag.
Ia melanjutkan, agar dapat menjadi etalase mempromosikan produk unggulan nasional yang baik, maka perlu didukung pula dengan infrastruktur bandara yang optimal. Dengan memiliki infrastruktur yang baik, bandara di Indonesia juga dapat disandingkandengan bandara-bandara lainnya di dunia.
“Selain itu, dengan kerja sama yang baik, hasil yang diharapkan dapat kita petik untuk kemajuanbangsa, termasuk pertumbuhan ekspor Indonesia,” jelas Wamendag.
Lebih lanjut, Wamendag mengutarakan,UMKM Bali memiliki potensi yang sangat luas dan beragam. Berbagai produk seperti keramik, perhiasan, tenun, perawatan tubuh (body care) dan aroma terapi menjadi bagian dari kekayaan produk lokal yang menjanjikan.
Melihat potensi ini, diperlukan upaya bersama untuk mengembangkan sektor UMKM agar lebih berdaya saing, termasuk memanfaatkan bandara dalam mempromosikan produk-produk tersebut ke tingkat internasional.
“Oleh karena itu, kami mendukung optimasi layanan kebandaraan dan berharap dapat dimaksimalkan dengan menampilkan produk-produk UMKM di bandara,” katanya.
Selain itu, Wamendag mengapresiasi kerja sama dengan Inggris terkait peluncuran sebuah platform, yaitu “Melaju” untuk infrastruktur berkelanjutan. Ia juga berharap rencana penerbangan langsung dari Inggris keIndonesia dapat segera terwujud.
Dengan adanya penerbangan langsung, produk ekspor Indonesia yang dipamerkan di bandara dapat lebih diuntungkan. Ini juga dapat mendukung pencapaian target Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan ekspor Indonesia sebesar 7,1 persen (YoY) atau senilai USD 294,45 miliar dan ekspor UMKM sebesar 9,63 persen (YoY) atau USD 19,33 miliar pada 2025.
Menurut Wamendag, Kementerian Perdagangan memiliki tiga program prioritas, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM melalui program Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) ekspor.
“Ketiga program ini diharapkan mampu memperkuat perekonomian nasional sekaligus meningkatkan peran Indonesia di pasar global,” demikian Wamendag.
Turut hadirdalam Rakor Optimasi Layanan Kebandarudaraan, peninjauan lapangan, dan peresmian JPO di Bandara I Gusti Ngurah Rai, yaitu Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan, serta PJ Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
Turut mendampingi Wamendag yaitu Sekretaris Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Abu Amar.Setelah mengikuti Rakor Optimasi Layanan Kebandarudaraan.
Wamendag juga mendampingi Menko AHY untuk melakukan peninjauan lapangan dan peresmian jembatan penyeberangan orang (JPO) di Bandara I Gusti Ngurah Rai. JPO ini telah beroperasi sejak Oktober 2024 yang menghubungkan terminal kedatangan domestik dengan area penjemputan dan gedung parkir.
Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan
Tag: BandaraPromosi