Wamendag Minta Daerah Selaraskan Program dengan Program Utama Kemendag

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengunjungi perusahaan keramik Jenggala di Kabupaten Badung,yang didirikan sejak 1976. (Foto Kemendag/Niaga.Asia)

BADUNG.NIAGA.ASIA – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri, minta segenap pemangku kepentingan di daerah dapat menyelaraskan langkah strategis dengan program utama Kementerian Perdagangan untuk mendorong daerah tumbuh dan berkembang sesuai daya tarik pariwisata.

Permintaan itu disampaikan Dyah Roro Esti Widya Putri ketika menjadi pembicara dalam diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion/FGD) yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bali di Beachwalk Mall, Kabupaten Badung, Rabu (15/1/2025)

Diskusi mengusung tema “Sinergitas Kementerian Perdagangan dan HIPMI Bali untuk Mewujudkan Bali sebagai Pusat Perdagangan Internasional”.

“Kementerian Perdagangan saat ini memiliki tiga program utama, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan peningkatan UMKM BISA (Berani Inovasi, Siap Adaptasi) Ekspor,” kata Wamendag.

Pertama, pemerintah memberikan kepastian dan kemudahan usaha bagi pengusaha lokal Bali, seperti simplifikasi izin usaha dan fasilitasi kemitraan.

Kedua, mendorong pemberdayaan dan pengembangan produk lokal khas Bali melalui sertifikasi produk, pengembangan kualitasdengan pelatihan, dan penguatan penjenamaan (branding).

Ketiga, mengawasi barang impor ilegal dan melindungi industri lokal dari praktik perdagangan tidak adil sehingga pengusaha Bali mendapatkan pasar yang lebih aman dan kompetitif.

Keempat, membangun jaringan kemitraan untuk mempermudah akses pasar serta pembiayaan,misalnya pelaku usaha lokal di Bali bekerja sama dengan ritel modern, hotel (toko suvenir hotel), restoran (toko suvenir restoran), dan tempat wisata untuk memasarkan produk.

Wamendag Roro juga mendorong pelaku usaha Bali memanfaatkan teknologi digital.

“Pelaku usaha Bali harus memanfaatkan media sosial dan niaga-el dengan sebaik-baiknya untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Wisatawan sering kali mencari informasi dan membeli produk secara daring sebelum, selama, atau setelah mereka melakukan kunjungan,” imbuh Wamendag.

Tinjau UKM Jenggala

Wamendag Roro juga mengunjungi perusahaan keramik Jenggala di Kabupaten Badung,yang didirikan sejak 1976.

Pada kunjungannya, Wamendag Roro mengapresiasi desain produk Jenggala yang menarik dan fungsional.

Jenggala tidak hanya melayani peminat besar dari industri ritel, namun juga memiliki pelanggan custom orderinternasional yang ekstensif, berasal dari hotel-hotel dan restoran bintang lima.

Jenggala dapat aktif mengikuti pameran dan memperoleh fasilitasi bantuan dari perwakilan perdagangan di luar negeri untuk mendapat informasi pasar.

“Penting bagi pelaku usaha juga untuk aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti desainer untuk inovasi desain, serta kementerian/lembaga dan BUMN. Perwakilan perdagangan di luar negeri juga siap memfasilitasi penjajakan dengan buyerdan memberikan informasi pasarnegara tujuan,” tandas Wamendag.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Perdagangan | Editor: Intoniswan

Tag: