Wanita Tewas di Gudang Kimia Farma Samarinda, Hasil Autopsi Masih Tanda Tanya

Kepala Polresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Ary Fadli memperlihatkan denah gudang Apotek Kimia Farma yang menjadi tempat ditemukannya jenazah korban saat konferensi pers, Rabu 20 Maret 2024 (niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Kematian wanita berinisial DMJ, 55 tahun, di gudang apotek Kimia Farma Jalan Pangeran Hidayatullah di Samarinda, masih menyisakan tanda tanya. Jenazahnya sudah diautopsi. Polisi sedang kerja keras memastikan terus mengusut untuk memastikan sebab kematian DMJ.

Jasad DMJ ditemukan di gudang apotek Kimia Farma, Minggu 18 Februari 2024, setelah petugas Cleaning Service mencium bau busuk di gudang apotek. Mencuat pertanyaan, bagaimana bisa dia berada di dalam gudang apotek itu.

Tim reserse kriminal (Reskrim) Polsek Samarinda Kota dan Satuan Reskrim Polresta Samarinda, menyelidiki kematian DMJ, warga Palaran itu.

Komisaris Besar Polisi Ary Fadli, Kepala Polresta Samarinda bilang, gudang itu berada di bagian belakang bangunan apotek, yang digunakan menyimpan barang tidak terpakai.

“Gudang itu terpisah dari apotek. Saat korban ditemukan, gudang tidak sedang terkunci,” kata Ary Fadli, dalam pernyataan resmi, Rabu 20 Maret 2024.

Dia menerangkan, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), petugas juga menemukan Ponsel korban dan uang Rp 110 ribu di dalam dompet korban, serta obat-obatam milik korban.

“Dari olah TKP itu, kita lakukan autopsi luar dan dalam pada jenazah,” ujar Ary Fadli.

Ilustrasi garis polisi (istimewa/net)

Ary tidak mengungkap gamblang hasil autopsi. Seperti ada tidaknya tanda-tanda kekerasan pada jenazah. Sebab dari hasil autopsi, bisa menjadi salah satu petunjuk polisi untuk memperkuat bahan penyelidikan suatu kasus.

“Hasil sudah ada. Hasil itu perlu kita konfirmasikan kembali kepada dokter forensik,” ujar Ary Fadli.

niaga.asia menegaskan kembali memastikan pernyataan Ary Fadli, ada tidaknya indikasi korban meninggal tidak wajar, sehingga membuat kepolisian masih mengusut sebab kematian DM.

“Masih kita urai. Bukti-bukti yang ada, kita coba faktanya seperti apa. Apabila ada hasil terbaru, akan kita gelarkan untuk penjelasan resmi berikutnya,” respons Ary Fadli.

Korban Hilang 18 Hari

Penyelidikan kepolisian juga mengungkap DMJ dicari keluarganya selama 18 hari, hingga ditemukan tidak bernyawa di gudang apotek Kimia Farma.

“Dicari suami dan keluarga dari tanggal 31 Januari sampai 18 Februari 2024,” sebut Ary Fadli.

Kepala Polresta Samarinda Komisaris Besar Polisi Ary Fadli saat konferensi pers, Rabu 20 Maret 2024. Dalam kesempatan itu Ary belum mengungkap hasil autopsi jenazah korban (niaga.asia/Saud Rosadi)

Pada 31 Januari 2024, usai kontrol dari RS Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam, korban DMJ datang, mengejutkan karyawan apotek Kimia Farma, karena tiba-tiba langsung masuk ke ruang racik obat.

“Tiba-tiba masuk ke ruang racik obat, bawa tas kresek. Dikira mau buang sampah. Setelah diarahkan ke luar, terlihat dari rekaman kamera CCTV, korban berjalan ke arah taman (sekitar apotek) sedang mencuci tangan,” ungkap Ary Fadli.

Hari itu menjadi momen terakhir suami korban melihat istrinya. Panggilan pada Ponsel korban pun tidak direspons oleh korban.

Masih diutarakan Ary Fadli, sementara 6 saksi dimintai keterangan. Di antaranya, yang melihat korban pertama kali masuk ke apotek Kimia Farma, dan yang mengarahkan korban untuk ke belakang apotek, untuk membuang sampah.

“Untuk rekaman CCTV tidak hilang. Itu sudah kita ambil sehari setelah kejadian, setelah jenazah ditemukan. Rekaman itu sedang kita analisis forensik di Laboratorium Forensik Polri,” jelas Ary Fadli.

Apotek Kimia Farma sendiri sementara ini bersikap kooperatif dengan kepolisian, karena telah memberikan semua rekaman kamera CCTV di dalam maupun luar apotek.

“Kita semua komitmen untuk mengungkap kasus ini terang benderang, agar mendapatkan kepastikan hukum,” demikian Ary Fadli.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: