Warga Kritik GOR Kadrie Oening Kumuh

Pohon peneduh dalam GOR Kadrie Oening dibiarkan dikuasai tumbuhan liar. (Foto Netizen)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Warga Samarinda yang berolahraga jalan kaki di GOR Kadrie Oening  kritik GOR yang dulu bernama Sempaja itu kondisinya kumuh, seperti tidak terurus dan atau seperti tidak organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengurusnya.

Ibnu Chotob yang menggunakan ruang GOR Kadrie Oening untuk jalan kaki setiap hari Sabtu dan Minggu, melihat dan memberikan catatan, rumput dibiarkan tidak terawat.

“Seolah kompleks iini tidak ada yang sempat mengurus, padahal Senin lusa akan dipakai acara puncak HUT ke-66 Provinsi Kaltim,” kata Chotob.

Tidak hanya itu pohon dadap di GOR dibiarkan dikuasai benalu. Sampah bekas makanan dibiarkan berhamburan. Lampu penerangan dan lampu sorot, baik di dalam stadion, di teras Kantor Dispora maupun di Asrama Atlit I dan II dibiarkan menyala.

“Kantor Dispora sendiri memang rapi, bahkan terkesan mewah, tetapi sekelilingnya masyaallah,” ujarnya.

Dedaunan dari pohon peneduh yang gugur di  dalam GOR Kadrie Oening dibiarkan berserakan kemana-mana dibawa angin, tak ada yang menyapu dan membersihkan dari rerumputan. (Foto Netizen)

Ia memberi saran agar ada pihak yang mau menyampaikan kondisi GOR Kadrie Oening ke bagian yang menangani.

“Kiranya bisa disampaikan, jangan ada kesan pembiaran thd aset yang sdh di bangun dg uang negara, berarti uang rakyat,” ucapnya.

Sementara menurut pantauan Niaga.Asia, ada juga penataan trotoar dalam GOR Kadrie Oening. Paving blok di trotoar dan dipasang lagi, tapi tak ada penataan tanah terlebih dulu, sehingga, setelah paving dipasang ulang, permukaan trotoar tidak rata permukaannya, tetap miring-miring.

“Dedaunan dari pohon yang gugur juga tak ada yang menyapu,” kata Rusdiani.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: