Warga Nunukan Meninggal Dunia Setelah Parangnya Disambar Petir

Parang yang dipegang korban disambar petir. (foto : Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Warga di Jalan Pongtiku RT 16, Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, dikejutkan dengan kabar seorang laki-laki Yudistira Bendon (36) yang berada disekitar pohon aren meninggal dunia akibatparangnyadisambar petir.

Kapolsek kota Nunukan Ipda Disco Barasa mengatakan, korban Yudistira Bendon (36) awalnya berjalan menuju kebun sambil membawa parang bermaksud ingin membersihkan rumput disekitar pohon aren dan kepala pukul 12:00 Wita.

“Kejadiannya siang hari, tiba-tiba langit mengeluarkan suara petir kencang lalu menyambar ujung parang yang dipegang korban,” kata Barasa pada Niaga.Asia, Senin (07/08/2023).

Setelah parang yang dipegangnya disambar petir, Yudistira Bendon terjatuh kebelakang dan tidak sadarkan diri. Saksi mata di lokasi kejadian Esron (35) sempat berteriak meminta tolong kepada warga untuk datang ke lokasi kejadian.

Korban yang tidak bergerak dan terlihat tubuh bagian atas menghitam atau hangus dibawa ke Puskesmas Nunukan, menggunakan mobil pribadi karena kondisi korban sangat darurat butuh pertolongan cepat.

“Nyawanya tidak tertolong, dokter Puskesmas Nunukan menyatakan korban meninggal sekitar pukul 12:25 Wita,” sebutnya.

Barasa menuturkan, Polsek Kota Nunukan yang menerima informasi langsung menuju lokasi kejadian yang berada disekitar halaman atau kebun rumah milik warga bernama Samuel Parangan di jalan Pongtiku.

Hasil pemeriksaan fisik korban terlihat adanya bekas terbakar atau menghitam dibagian kepala bagian kanan. Bekas sambaran petir juga mengenai pohon kelapa dan meninggalkan bekas koyak pada bagian batang.

“Untuk pohon agen mengalami hangus terbakar, sisa-sisa asap terbakar sempat didokumentasikan masyarakat setempat,” bebernya.

Usai dinyatakan meninggal dunia, jenazah Yudistira Bendon dipulangkan dari Puskesmas Nunukan menuju rumah duka di Jalan Pongtiku, Kecamatan Nunukan atau rumah bapak Samuel Parangan.

Pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah yang tidak dikehendaki, penjelasan ini diperkuat oleh keterangan saksi dan masyarakat yang melihat langsung di lokasi sambaran petir.

“kami sudah mendatangi rumah duka menyampaikan belasungkawa dan empati bagi keluarga korban, ucap Barasa.

 Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: