Warung Makan “Cahaya Laut” Balikpapan

Warung  makan “Cahaya Laut” terletak di jalan Jenderal Sudirman No.9 Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota. (Nur Asih Damayanti/Niaga.Asia)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Warung makan sari laut atau seafood “Cahaya Laut” Balikpapan yang terletak di  berdampingan dengan Tempat Pendaratan Ikan (TPI) jalan  Jenderal Sudirman No.9 Klandasan Ulu, masih yang paling dicari pecinta makanan dari laut.

Letaknya yang berhadapan langsung dengan  laut mampu menjadi daya pikat pengunjung. Meski tempatnya sederhana, tapi punya suasana “tersendiri” karena berhadapan dengan laut. Selagi makan bisa sekaligus mendengarkan hempasan ombak laut, angin laut menerpa wajah.

“Sehari  kami memasak lebih kurang  300 kilogram aneka makanan dari  laut dan 200 kilogram ayam,” ungkap Andi Atirah yang kini mengelola warung makan “Cahaya Laut” saat berbincang-bincang dengan Niaga.Asia.

Selain itu, di warung makan ini juga terdapat 26 jenis menu dengan harga yang masih tergolong  ramah di kantong. Mulai dari aneka ikan, ayam hingga aneka seafood seperti udang, kerang dan lainnya ada disini.

Segala keterampilan memasak dan resep tradisional di warung makan “Cahaya Laut” diwariskan dari generasi ke generasi sehingga menghasilkan hidangan laut yang lezat dan autentik. Warung makan  masuk kedalam rekomendasi yang wajib di coba ketika berkunjung ke kota minyak Balikpapan sebab, harganya tidak menguras kantong.

Andi Atirah yang kini berusia 24 tahun mengatakan, warung makan yang kini dikelolanya merupakan usaha keluarga, dibuka sejak tahun 1999.

“Rumah makan ini dulu dikelola orang tua saya, rumah makan ini milik sendiri,”ujarnya.

Pecinta makanan laut yang makan ke rumaha makan “Cahaya Laut” bukan hanya masyarakat dari Kota Balikpapan saja, terdapat juga dari berbagai daerah seperti dari daerah Samarinda, Kutai Kartanegara maupun Penajam Paser Utara (PPU).

Untuk harga ikan sendiri mulai dari harga Rp35 ribu hingga Rp100 ribu tergantung jenis dan ukuran ikan yang dipilih. Sedangkan untuk seafood sendiri dibandrol dengan harga Rp60 ribu hingga Rp120 ribu.

Harga tersebut tentunya sudah inklut dengan aneka minuman mulai dari es teh, sirup, jus alpukat yang bisa direvil sepuasnya. Dan terdapat juga aneka sayuran, sambal dan nasi yang bisa diambil sepuasnya juga.

Bagi pencinta ikan tentunya wajib banget berkunjung ke warung cahaya laut ini. Karena semua jenis ikan ada disini yakni ikan bandeng, nila, layang, tongkol, bandeng, terakulu, patin, kakap, bawal, baronang, kerapu, ekor kuning dan terdapat juga pilihan seafood lainnya seperti udang, kepiting, cumi.

Letaknya berdekatan dengan tempat pendaratan ikan (TPI) membuat warung  makan “Cahaya Laut” ini setiap hari menyediakan ikan segar bagi pecinta ikan laut. (Nur Asih Damayanti/Niaga.Asia)

Namun, bagi kalian yang tidak suka makan ikan maupun seafood tidak perlu khawatir. Disini terdapat juga menu ayam bakar yang tak kalah enak. Tentunya masakan di sini fresh semua karena dimasak setelah pengunjung memilih jenis makanan yang ingin di cicipi.

“Ikannya didatangkan dari tempat pelelang ikan, langsung dibeli dari sini, segar,” ujarnya.

Dalam sehari Andi Atirah mengaku mampu menghabiskan 300 kg ikan dan 200 kg ayam dalam semalamnya. Untuk jam bukanya sendiri mulai pukul 9 pagi hingga 19 malam.

“Paling banyak sih yang menjadi favorit disini ikan terakulu sama kakap,” kata Andi Atirah.

Sementara, sistem pelayanan disini terbilang cukup mandiri. Dimana, pengunjung di bebaskan untuk mengambil sendiri secara prasmanan.

Selain itu, warung makan seafood “Cahaya Laut” Klandasan ini juga bisa digunakan untuk acara kantor, arisan, ulang tahun dan acara penting lainnya, tapi harus pesan jauh-jauh hari.

Andi Atirah menjelaskan bahwa paling banyak masyarakat berkunjung kesini pada jam-jam makan siang sama di malam hari.

“Konsepnya memang prasmanan tinggal ikannya dibayar, nasi air minumnya ambil sendiri,” ucapnya.

Saat ini, warung makan “Cahaya Laut”  sudah memiliki beberapa cabang lainnya yakni di paradise tepatnya di jalan sungai Ampal Damai. Jumlah karyawan sudah 20 orang.

“View-nya disana sama pinggir pantai juga. Untuk tempat sendiri disini milik sendiri,” ucapnya.

Konsep layanan di warung makan “Cahaya Laut” prasmanan. (Foto Nur Asih Damayanti.Niaga.Asia)

Sementara, Pengunjung Asal Samarinda Dimas Adi Saputra (19) mengaku baru pertama kali berkunjung ke warung makan “Cahaya Laut” Klandasan Balikpapan ini. Menurutnya, warung makan seafood ini unik dan jarang ditemukan ditempat lainnya.

“Sangat wort-it sih, soalnya jarang saya bertemu warung makan yang kita yang ngambil sendiri, apa lagi dengan pemandangan tepian itu yang membuat saya suka,” ungkap Dimas.

Menurut dia, menu paling rekomendasi yakni ayam bakarnya dan seafoodnya karena memiliki cita rasa yang unik dan khas tersendiri.

“Sangat gurih. saya sendiri menyukai sambel kacangnya. Kerang dan tudainya juga sangat enak, asem-asem manisnya itu membuat lidah tidak bisa berhenti merasakan,” singkatnya.

Anindira, asal Penajam Paser Utara mengaku hidangan yang dihadirkan di “Cahaya Laut” enak-enak mulai dari ikan pindangnya hingga ikan bakarnya begitu membekas.

“Karena saya suka ikan kebetulan, jadi menurut saya ikan nya disini enak, terus rempah-rempah di ikan pindangnya ini loh berasa banget. Semua pilihan ikan, cumi, udang masih seger-seger, harga nya juga terjangkau, ” jelasnya.

“Pelayanannya cepat, gratis sayur, gratis nasi, minum bayar sekali saja dan bisa nambah sepuasnya, pokoknya recommended banget deh dan wajib makan di sini setiap ke Balikpapan,” pungkasnya.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Intoniswan

Tag: