Waspada Cuaca Ekstrem di Puncak Mudik

Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan (HO-Bandara SAMS Sepinggan)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Suasana Lebaran selalu menjadi momen yang dinanti. Perjalanan mudik yang penuh harapan untuk berkumpul bersama keluarga, tidak jarang diwarnai dengan tantangan, salah satunya cuaca ekstrem.

Tahun ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan tentang potensi hujan lebat, angin kencang, dan petir, yang bisa berdampak pada kelancaran arus mudik dan balik Lebaran.

Di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, prediksi lonjakan penumpang mencapai 24.687 orang pada 27 Maret 2025 (puncak arus mudik), dan 24.457 penumpang pada 7 April 2025 (puncak arus balik).

Dengan cuaca yang tidak menentu, kesiapan bandara dan pihak terkait menjadi faktor krusial untuk menjamin keselamatan serta kenyamanan pemudik.

Menurut Kepala BMKG Kota Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, akhir Maret hingga awal April nanti masih merupakan periode puncak musim hujan di wilayah pesisir Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, Samarinda, dan Kutai Kartanegara bagian timur.

“Cuaca ekstrem bisa terjadi secara insidentil. Hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi dapat disertai angin kencang dan petir, yang tentunya bisa mengganggu lalu lintas penerbangan dan pelayaran,” kata Kukuh dalam keterangannya, Senin 24 Maret 2025.

BMKG telah memasang sistem prakiraan cuaca otomatis yang menghubungkan informasi langsung ke AirNav Bandara SAMS Sepinggan dan APT Pranoto Samarinda.

Jika terjadi kondisi cuaca buruk, pihak navigasi udara akan menunda pesawat lepas landas atau mendarat, untuk memastikan keselamatan penerbangan.

“Maka, pesawat bisa ditahan sementara hingga kondisi cuaca kembali aman. Ini adalah bagian dari prosedur keselamatan yang selalu kami terapkan,” ujar Kukuh.

Menghadapi potensi gangguan akibat cuaca, CEO Regional VI PT Angkasa Pura Indonesia, Handy Heryudhitiawan, memastikan timnya telah berkoordinasi dengan BMKG dan AirNav untuk mengambil langkah antisipatif.

“Di posko kami, monitor pemantau cuaca sudah terpasang. Jadi, baik kami sebagai pengelola bandara maupun masyarakat, dapat mengakses informasi cuaca secara real-time,” terang Handy.

Selain itu, Bandara SAMS Sepinggan juga telah menyiapkan cadangan tenaga operasional dan kebersihan, untuk memastikan fasilitas tetap optimal meskipun terjadi lonjakan penumpang.

“Fasilitas dan peralatan sudah siap operasi. Mulai dari tolgate in, drop-off, check-in area, ruang tunggu, hingga area kedatangan dan parkir kendaraan. Pendingin ruangan juga kami periksa agar tetap sesuai standar Level of Service, sehingga pemudik tetap nyaman,” jelas General Manager Bandara SAMS Sepinggan, Iwan Novi Hantoro.

Bagi pemudik, memahami kondisi cuaca menjadi langkah penting dalam merencanakan perjalanan. BMKG merekomendasikan untuk selalu memantau prakiraan cuaca tiga hari sebelum keberangkatan, dan memastikan kesiapan mental serta fisik dalam menghadapi kemungkinan penundaan.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: