
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Dalam kerangka pelestarian, pengembangan dan apresiasi terhadap kreatifitas masyarakat Kaltim pada seni peran (teater), diperlukan pembinaan ‘badak‘, singkatan dari bangkit, atur, dorong, arah dan kendali.
Prinsip ‘badak‘ itu, menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim Yekti Utami, di dalamnya ada peran pemerintah, dalam hal ini Disdikbud dan UPTD Taman Budaya Kaltim.
Lantaran, kata Yekti Utami, saat ini teater tidak hanya sebagai media untuk menyampaikan pesan, gagasan hingga tuntunan kepada masyarakat.
“Namun juga diharapkan bernilai edukasi yang bermanfaat untuk generasi masa depan,” lanjut Yekti, yang juga mantan Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kaltim, ketika membuka Festival Teater Taman Budaya Kaltim (FT-TBK), di Gedung Rizani Asnawi, Taman Budaya, Samarinda, Selasa 20 Juni 2023.
Di samping itu, dia berharap festival yang sempat koma ini tidak hanya berfungsi sebagai kompetisi semata, melainkan juga sebagai ajang silaturahmi antar-sesama pencinta teater.
“Festival teater yang digelar UPTD Taman Budaya ini meningkatkan kembali rasa cinta, serta menarik minat masyarakat luas yang selama ini merindukan kenikmatan berpentas teater,” terang Yekti Utami.
Sementara itu, disampaikan Kepala UPTD Taman Budaya Novarita bahwa festival ini diikuti 11 kelompok teater dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim.
“Kegiatan ini merupakan pembinaan dan pengembangan kesenian, khususnya teater yang pembiayaannya dari Dana Alakosi Khusus (DAK) Kemendikbudristek tahun 2023,” ungkapnya.
Seperti telah diberitakan media ini, FT-TBK tahun 2023 diikuti Smansa Bengkal Teater Kutim, Teater Mahakam Samarinda, Teater Ilalang Paser, Rumah Seniman Samarinda, Serumpun Lima Balikpapan, SKSD Berau, Yunita Teater, Teater Tara Kutim, Teater Pilar Samarinda dan Komunitas Gesang Samarinda.
Penulis: Hamdani | Editor: Saud Rosadi
Tag: KesenianSamarindaTeater