45 Persen Penduduk Kaltim Tinggal di Perkotaan

Kota semakin padat. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam laporannya berjudul “Analisis Profil Penduduk Provinsi Kaltim” yang terbit Bulan Juni 2022, mengungkap lebih dari 45 persen penduduk Kaltim di wilayah perkotaan.

“Konsentrasi penduduk terbesar berada di Kota Samarinda yaitu sebesar 21,99 persen dan Kota Balikpapan sebesar 18,28 persen dari total penduduk Kaltim,” ujar Kepala BPS Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, S.ST, MIDEC dalam laporan tersebut.

Penduduk Kaltim berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 (SP2020) tercatat sebanyak 3,77 Juta, meningkat sekitar 740 ribu jiwa jika dibandingkan hasil Sensus Penduduk 2010.

Secara kuantitas penduduk Kaltim mengalami peningkatan yang cukup stabil dengan pertumbuhan yang cenderung melambat. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada periode 1961-1971 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 10,97 persen.  Peningkatan ini dipicu tingkat kelahiran yang cukup tinggi seiring dengan meningkatnya migran yang masuk ke wilayah Kaltim.

Program Keluarga Berencana (KB) yang diluncurkan pemerintah pada tahun 1987 ternyata mampu menekan laju pertumbuhan penduduk. Pada periode 1980 hingga tahun 2000 terus terjadi penurunan laju pertumbuhan penduduk. Penurunan ini disebabkan turunnya tingkat kelahiran serta dampak peran serta masyarakat dalam program KB.

Menurut Yusniar, pada era 2000-2010 terjadi sedikit peningkatan laju pertumbuhan penduduk Kaltim. Hal ini dipicu bertumbuhnya kegiatan pertambangan dan perkebunan kelapa sawit yang berdampak pada meningkatnya migrasi masuk ke Kaltim.

Saat ini setelah terbentuknya Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) luas wilayah Kaltim tinggal 127,27 ribu km2 yang terdiri dari 10 kabupaten/ kota dengan rincian 7 wilayah Kabupaten dan 3 wilayah Kota.

“Walaupun luas wilayah kota hanya menempati sebagian kecil wilayah Kaltim, namun
ternyata lebih dari 45 persen penduduk Kaltim di wilayah perkotaan. Konsentrasi penduduk terbesar berada di Kota Samarinda yaitu sebesar 21,99 persen (827.994 jiwa) dan Kota Balikpapan sebesar 18,28 persen (688.318 jiwa)  dari total penduduk Kaltim. Konsentrasi terbesar ketiga penduduk Kaltim berada di Kabupaten Kutai Kartanegara yaitu sebesar 19,37 persen (729.382 jiwa).

“Sedangkan wilayah dengan jumlah penduduk terkecil berada di Kabupaten Mahakam Ulu dengan proporsi penduduk sebesar 0,86 persen (32.513 jiwa)  dari keseluruhan penduduk Kaltim,” ungkap Yusniar.

Kaltim termasuk dalam urutan ke 4 provinsi dengan wilayah terluas di Indonesia, namun berdasarkan jumlah penduduk, Kaltim menempati urutan ke 19 dari 34 provinsi di Indonesia. Kondisi ini menunjukan kesenjangan jumlah penduduk dengan ketersediaan luas wilayah masih sangat besar.

Yusniar menambahkan, dari hasil SP2000 tercatat kepadatan penduduk Kaltim hanya sebesar 17 jiwa per km2 dan terus meningkat menjadi 24 jiwa per km2 berdasarkan hasil SP2010.

“Dengan meningkatnya jumlah penduduk, kepadatan penduduk Kaltim berdasarkan hasil SP2020 mencatat kepadatan penduduk sebesar 30 jiwa per km2,” katanya.

Perkembangan kepadatan penduduk menurut kabupaten/kota juga tidak menunjukkan perubahan yang signifkan selama kurun waktu 2010-2020. Kota Balikpapan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi sebanyak 1.344 jiwa per km2 pada tahun 2020 mengalami penambahan sebanyak 256 penduduk per km2 dari tahun 2010.

“Peningkatan kepadatan tertinggi ditunjukkan di Kota Bontang, yaitu bertambah sebanyak 216 jiwa per km2 dan Kota Samarinda yang bertambah 141 jiwa per km2 selama kurun waktu sepuluh tahun,” Yusniar menerangkan.

Salah satu indikator perkembangan wilayah adalah kemudahan, yakni kemudahan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan, sehingga wilayah perkotaan dengan sarana dan prasarana yang lebih lengkap akan lebih cepat berkembang.

Wilayah kabupaten di Kaltim masih memiliki kepadatan yang relatif rendah. Kabupaten terjarang terletak di Kabupaten Mahakam Ulu dengan kepadatan penduduk hanya sebanyak 2 jiwa per km2.

Lebih banyak laki-laki

Menurut BPS, Jumlah penduduk laki-laki di Kaltim lebih banyak dibandingkan dengan
perempuan. Kondisi serupa terjadi pula di kabupaten/kota di Kaltim. Lebih dari separuh penduduk di masing-masing kabupaten/kota berjenis kelamin laki-laki.

“Komposisi penduduk laki-laki tertinggi berada di Kabupaten Kutai Timur yakni sebesar 54,04 persen, sedangkan di Kota Samarinda komposisi penduduk laki-laki meskipun masih lebih tinggi, tapi masih relatif seimbang dengan penduduk perempuan,” kata Yusniar, Kepala BPS Kaltim.

Selain dengan proposi penduduk, perbandingan antara penduduk lak-laki dan perempuan dapat dilihat menggunakan rasio jenis kelamin. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kaltim menunjukkan angka rasio jenis kelamin lebih dari 100. Hal ini menunjukkan penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan.

Rasio jenis kelamin tertinggi terdapat di Kabupaten Kutai Timur sebanyak 117,56 dan Kabupaten Berau sebesar 115,92. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan angka rasio jenis kelamin Kaltim sebesar 108,71.

“Kedua wilayah ini merupakan daerah tujuan migran. Di kedua wilayah ini banyak perusahaan pertambangan dan perkebunan kelapa sawit, dimana lebih banyak penduduk laki- laki yang bekerja pada kedua sektor ini dan meninggalkan keluarganya di wilayah lain,” ungkapnya.

Sedangkan di wilayah perkotaan angka rasio jenis kelamin cenderung lebih rendah dari angka provinsi, seperti di Kota Balikpapan dan Kota Samarinda. Angka rasio jenis kelamin pada wilayah ini merupakan dua terendah yaitu masing-masing 104,26 dan 105,15.

[ADV Diskominfo Kaltim | Penulis: Intoniswan]

Tag: