60 Persen Kematian Pasien COVID-19 di Nunukan Dipengaruhi Komorbid

Jenazah pasien Covid-19 di Nunukan dimakamkan malam hari (foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sekitar 60 persen dari 100 kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, dipengaruhi riwayat penyakit bawaan atau komorbid.

“Angka kematian Juli sampai Agustus 2021 sebanyak 72 orang. Rata-rata pasien komorbid dengan penyakit lain,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nunukan, Aris Suyono pada Niaga. Asia, Kamis (19/08).

Dari 100 angka kematian dikarenakan penularan Covid-19, hanya 4 orang tercacat telah mengikuti vaksin dosis pertama, selebihnya belum pernah mengikuti vaksin yang diselenggarakan pemerintah daerah maupun TNI-Polri.

Berdasarkan gambaran ini, dapat dikatakan bahwa program vaksinasi bagi masyarakat umum dan tenaga kesehatan sangat bermanfaat mencegah atau setidaknya mengurangi dampak penularan dan kematian akibat Covid-19.

“Wilayah Kaltara sudah menyebar varian Delta, inilah yang perlu kita antisipasi penularannya,” ucapnya.

Aris menuturkan, peningkatan kematian terjadi sejak Juli dan Agustus, dan di waktu inipula ditemukan penularan varian baru Delta B.1.617.2. Untuk mengetahui penyebaran, Satgas Covid-19 Nunukan, telah mengirimkan 10 sample berbagai klaster ke laboratorium Kemenkes di Jakarta.

Namun lanjut dia, hasil pemeriksaan sampel SARS-CoV-2 varian delta B.1.617 cukup memakan waktu, karena pengiriman terfokus ke  Balitbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di Jakarta.

“Sekitar 3 minggu lalu dikirim 10 sample, tapi biasanya hasilnya lama, karena antri seluruh Indonesia,” jelasnya.

Masih tingginya angka kematian dipengaruhi pula oleh rendahnya cakupan vaksinasi yang sampai hari ini masih di kisaran 15 persen, dengan perkiraan hingga akhir Agustus 2021 sekitar 20 persen.

Saat ini, Pemerintah Nunukan masih menunggu kedatangan kuota vaksin yang jumlah dosisnya belum diketahui. Permintaan tambahan vaksin ini diharapkan dapat mengejar 40 persen vaksinasi di akhir tahun.

“Kalau bisa sampai akhir tahun masuk 40 persen dari target sekitar 182.000 orang penerima vaksin,” beber Aris.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: