Cegah Penyakit, DKP3 Bontang Rutin Periksa Kesehatan Hewan

aa
Untuk memastikan daging hewan yang dikonsumsi masyarakat Bontang sehat, DKP3 Bontang melakukan pemeriksaan kesehatan hewan, memberi vaksin, serta melakukan men gabil darahnya untuk diperiksa di Laboratorium Keswan Provinsi Kaltim.

BONTANG.NIAGA.ASIA-Guna mencegah adanya hewan ternak berpenyakit di Bontang, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang rutin  melakukan pencegahan melalui pemeriksaan kesehatan hewan.

“Pemeriksaan kesehatan hewan yang akan dikonsumsi masyarakat dilakukan untuk memastikan  hewan-hewan ternak yang masuk ke Bontang aman dari penyakit menular akut, hingga penyakit mematikan. Salah satunya adalah penyakit antraks,” kata Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan, DKP3 Bontang, drh Riyono, Jumat (24/5/2019).

Disebutkan, DKP3  rutin melaksanakan pemantauan dan pemeriksaan terhadap hewan-hewan ternak di Bontang. Kesehatan hewan yang diperiksa bukan hanya sapi,  tapi kambing juga diperiksan. Pemeriksaan  rutin dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

Jika ada sapi dari luar daerah  masuk ke Bontang  saat beredar kabar munculnya penyakit hewan, tim DKP3 juga langsung turun ke lapangan melakukan pemeriksaan. “Hal ini kami lakukan agar hewan-hewan ternak khususnya sapi dan kambing di Bontang bisa tetap terkontrol kesehatannya,” ujarnya.

Menurut Riyono, bersamaan dengan pemeriksaan kesehatan hewan, juga sekaligus diberikan vaksinasi jembrana, pemberian vitamin, pengecekan kebuntingan sapi atau palpasi rectal, dan pengambilan sampel darah. Setelah darah diambil, selanjutnya dibawa ke laboratorium Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Provinsi Kaltim di Samarinda untuk diperiksa. Hasil pemeriksaan di lab baru akan keluar dalam jangka waktu sepekan setelahnya. “Hasil lab selama ini selalu baik. Kami sampaikan bahwa Bontang bebas dari antraks,” terangnya.

Riyono menambahkan, pada dasarnya pengecekan kesehatan hewan tidak hanya saat sudah di Bontang. Tetapi sebelum hewan tersebut sampai di Bontang juga telah dilakukan pengecekan secara berlapis oleh petugas dan dokter hewan di daerah asal sapi.

Di antaranya saat akan masuk ke dalam pelabuhan tempat asal, saat tiba di pelabuhan yang dituju sebelum didistribusikan ke masing-masing kabupaten/kota. Saat hewan telah sampai di tempat tujuan, hingga sebelum dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) juga diperiksa kesehatannya.“Hal ini dilakukan untuk memastikan hewan yang datang benar-benar hewan yang sehat dan dagingnya layak dikonsumsi,” terangnya. (adv)