BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Nunukan

Kawasan pesisir berawan tebal di Kabupaten Nunukan. (foto : istimewa)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Nunukan Kalimantan Utara, mengeluarkan peringatan dini tekait curah hujan dan gelombang tinggi, yang diprediksi terjadi dalam 2 hari ke depan di wilayah kabupaten Nunukan.

Prakirawan cuaca BMKG Nunukan Taufik Rahman mengatakan, peringatan dini berlaku sejak dikeluarkan surat bernomor : ME.301/PD/23/APM/VIII/BMKG-2019 berlaku 23 Agustus 2019 pukul 07.00 WIB, sampai 25 Agustus 2019 pukul 07.00 WIB.

“BMKG Nunukan menghimbau agar masyarakat memperhatikan peringatan dini, terkait cuara yang mungkin akan menghambat aktivitas sehari-hari,” katanya, Sabtu (24/8).

Munculnya curah hujan dan gelombang tinggi disebabkan adanya pusat tekanan rendah (Siklon tropis Ballu) di utara Filipina, konvergensi di sekitar Kalimantan Utara, yang dipicu pertumbuhan awan konvektif dominan di Kaltara.

Secara tidak langsung, dampak siklon tropis ini berpengaruh terhadap kondisi cuaca di wilayah Kabupaten Nunukan. Addapun bentuk gangguan cuara tersebut berupa peningkatan curah hujan dan kenaikan tinggi gelombang air laut. “Dampak siklon tropis berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang petir/kilat dan kenaikan tinggi gelombang, maksimum hingga 1,25 meter,” ucapnya.

Taufik menuturkan, siklon tropis Bailu (985 mb) di laut Filipina bagian timur adalah pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, umumnya dari timur-selatan dengan kecepatan 4 – 20 knot. Sedangkan di wilayah selatan dari timur-tenggara dengan kecepatan 5-25 knot.

Wilayah-walayah dengan kecepatan angin tertinggi terpantau berada di Enggano-Barat Lampung, perairan selatan, Banten, selat Karimata, laut jawa, perairan barat Sulawesi Selatan, laut Banda, laut Arafuru, perairan Yos sudarso-Merauke. “Kecepatan angin di sana sangat tinggi, yang secara otomatis mengakibatkan tinggi gelombang air laut,” bebernya.

Perairan timur pulau Simeleu-kepulauan Mentawai, Selat Makassar bagian selatan sampai Samudera pasifik utara Halmahera, adalah wilayah dengan gelompang tinggi antara 1,25 meter hingga 2.50 meter.

Dengan adanya peringatan dini ini, BMKG Nunukan meminta masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran baik kepada perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry dan kapal berukuran besar seperti kargo dan kapal pesiar.

Kecepatan angin tergantung besar kecil ukuran kapal, perahu nelayan kecepan angin 15 not dengan gelombang diatas 1,25 meter, kapal Tongkang kecepatan angin 16 knot dan tinggi gelombang diatas 1,5 meter, kapal Ferry kecepatan angin lebih 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2,5 meter, kapal ukuran kargo/pesiar kecepatan angin lebih 27 knot dan tinggi gelombang diatas 4,0 meter.

“Perhatikan cuaca sebelum melakukan kegiatan di laut. Khusus untuk masyarakat di sekitar pesisir, pantau waspada adanya gelombang besar yang datang tiba-tiba,” demikian Taufik. (002)